Produk Olahan Andaliman Menjadi Teh, Wagub Sumut: Inovasi Sangat Baik
- Pemprov Sumut
Sementara itu, Intan Damanik mengisahkan inovasi andaliman tea ini dibuat pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19.
“Saat itu saya mikir kenapa harus sambal apalagi kalau sambal susah dikirim ke luar negeri karena volumenya berat, jadi kita buat percobaan langsung menjadi teh dan kita coba ke semua orang-orang terdekat tenyata luar biasa responsnya, katanya ini unik,” kisahnya, didampingi Sekretaris Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BP-GKT) Debby Panjaitan.
Intan juga memberikan produk inovasi ini kepada orang sekitarnya yang tengah riwayat sakit seperti sakit stroke.
“Alhamdulilah, tidak ada keluhan, seperti itu uji coba dan testimoninya dan Alhamdulilah, tidak ada masalah. Saat FI Fowerboat kemaren juga dapat sambutan dari peserta mereka mengatakan minuman ini unik,” ujarnya.
Hal ini, lanjut intan menjadi poin bagi dirinya sebagai founder untuk terus mengembangkan produk ini.
“Andaliman Tea ini produk mahal daripada kawasan Danau Toba yang masih pioner atau satu-satunya dan inilah kami harap dapat dukungan dari semua stakeholder, khususnya kabupaten yang ada di kawasan Danau Toba untuk bersama-sama menjadikan andaliman ini sebagai produk Sumut yang bisa kita kebanggaan untuk ekspor,” katanya.
Intan mengakui telah mengekspor The Bloom Andaliman Artisan Tea ke beberapa negara, di antaranya Singapura, Belanda, Australia dan terakhir ke Tokyo.