Bartek Marszalek Juarai F1 Powerboat Danau Toba 2023, Piala Diberikan Jokowi

Jokowi serahkan piala kepada juara Race 1 F1 PowerBoat.
Sumber :
  • Istimewa/MEDAN VIVA

VIVA Medan - Faktor cuaca dengan kondisi angin kencang dan ombak tinggi 1,5 meter di kawasan Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Berdampak dengan dihentikan laga race kedua F1 PowerBoat atau F1H2O Danau Toba 2023 dihentikan, Minggu sore, 26 Februari 2023.

Bank Sumut Promosikan Pariwisata Danau Toba Melalui Pertemuan BPD se-Indonesia

Dihentikan race puncak F1H2O ini, hasil keputusan Union Internationale Mo-tonautique (UIM). Kemudian, diputuskan juga keluar sebagai juara Grand Prix F1 Powerboat Danau Toba 2023. Dimana sebagai juara F1H2O Danau Toba berdasarkan hasil catatan waktu tercepat di race pertama.

Pembalap Bartek Marszalek dari Tim Stromoy Racing Polandia, keluar sebagai Juara I. Kemudian, disusul Sami Selio dari Sharjah Uji Emirat Arab sebagai Juara II dan Erik Strak dari Tim Victory Swedia Juara III.

MK Tolak Gugatan Anies-Muhaimin, Perkuat Keputusan KPU Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024

Baca juga:

Penyerahan piala diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo, yang datang dan menyaksikan langsung F1 Powerboat tersebut. Presiden RI, Joko Widodo, menyerahkan langsung piala Juara I kepada Bartek Marszalek.

Dituding Jadi Perusak Lingkungan, Masyarakat Adat Demo DPRD Sumut Tuntut PT TPL Ditutup

Kemudian Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyerahkan piala Juara II kepada Sami Selio dan Menpora Zainuddin Amali piala kepada Juara III, Erik Strak.

"Namun tadi siang, kita sudah melakukan race jam 12 siang dan sudah ada winner. Kami akan meng-announce winner dari Grand Prix Indonesia PowerBoat Champions," sebut Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono dalam sesi jumpa pers di Venue F1H2O, di Balige, Minggu petang, 26 Februari 2023.

Didampingi Direktur Union Internationale Mo-tonautique (UIM), Raimondo Sanmartino. Maya menjelaskan penghentian race kedua, berdasarkan keputusan UIM. Dengan melihat kondisi kecepatan angin diatas ambang batas, yang ditentukan.

"(kemudian) Karena alasan cuaca, ombak itu bisa mencapai 1,5 meter sehingga sangat sulit pada racer melihat dan kita sangat mengutamakan safety," tutur Maya.

Atas hal itu, Maya mengungkapkan bahwa kondisi cuaca kurang bersahabat membuat lomba motor perahu cepat, tidak aman bagi pembalap sendiri.

"Dan dari URM World Federatian PowerBoat menyatakan tidak safe untuk kita lanjut," ucap Maya.

Awalnya, para pembalap sudah beradu kecepatan di race kedua, setelah start. Namun, kondisi angin kencang dan ombak cukup tinggi. Sejumlah pembalap berhenti disertai menepi sembari tidak melanjutkan kejuaraan dunia tersebut. Satu per satu motor perahu, menurunkan kecepatan dan langsung berlabuh. Kemudian, para pembalap keluar dari perahu motor.