PSMS Siapkan Langkah Hukum Penganiayaan Pemain di Markas Persiraja
- Tangkapan layar/VIVA Medan
"Masalah langkah hukum ini kan domainnya Rachmad Hidayat, yang akan kita masukan ke ranah publik tentang bagaimana mau beliau (tentang kasus pemukulan ini)," tutur Andry.
Pemukulan ini terjadi usai pertandingan, saat pemain dan tim pelatih serta ofisial PSMS Medan sempat tertahan di lapangan stadion usai laga. Sempat mencoba masuk ke ruang ganti, namun hujan lemparan botol minuman dan benda lain membuat pemain mengurungkan niatnya dan memilih bergerak ke tengah lapangan.
Beberapa pemain yang akhirnya lolos ke ruang ganti, termasuk Rachmad Hidayat. Namun, bukannya aman, di lorong menuju ruang ganti, Rachmad malah mendapatkan pukulan diduga dari oknum LOC dan petinggi klub Persiraja yang diduga merupakan Wakil Presiden Klub Persiraja yang diketahui bernama Yudi Cot Ara (Kana).
Akibatnya, bagian kening Rachmad Hidayat benjol. Saat kejadian pemukulan itu, tidak ada seorang pun petinggi dari klub Persiraja yang mencoba menenangkan massa. Rachmad Hidayat sendiri menumpahkan kekesalannya di laman Instagram, Story-nya. Dia menyebut baru kali ini mendapatkan hal demikian.
"Selama karir bermain sepak bola profesional ini yang dinamakan fu*k Derby," tulisnya.
Dia mengatakan sudah sering bermain di partai super panas, tapi keamanan sigap tidak seperti di Persiraja.
"Yang lebih besar Persib Vs Persija, PSIS Vs Persis Solo, PSMS Vs Persib Bandung, tapi setelah pertandingan 90 menit selesai panpel keamanan sigap, bukannya bengong dan takut. Untuk bosku beraninya jangan dari belakang, kalau berantam emang hobi kedua saya," jelasnya.