Lebaran 1444 Hijriah Berpotensi Tak Sama, Muhammadiyah 21 April 2023

Staf IOM UMSU siapkan pengamatan hilal.
Sumber :
  • BS Putra/MEDAN VIVA

VIVA - Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah atau tahun 2023 ini berpotensi terjadinya perbedaan. Pemerintah diyakini akan mengumumkan Idul Fitri pada 22 April, sedangkan Muhammadiyah sudah menetapkan pada 21 April 2023.

Wisuda UMSU Diikut 1.105 Lulusan, Busyro Muqoddas : Jadilah Manusia Bermanfaat Bagi Orang Lain

Hal ini dikatakan Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sekaligus Anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, Thomas Djamaluddin, yang melihat adanya potensi perbedaan untuk Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Alhamdulillah, awal Ramadan 1444 Hijriah telah ditetapkan seragam pada 23 Maret 2023. Namun, akhir Ramadan atau Idul Fitri akan terjadi perbedaan," tulisnya di blog dikutip VIVA Tekno pada Senin, 27 Maret 2023.

2.000 Pelari Meriahkan Launching Penmaru UMSU 2025

Meski begitu, Thomas menegaskan bahwa kepastian dari Hari Raya Idul Fitri masih harus menunggu hingga sidang isbat pada 29 Ramadan atau 20 April 2023. Menurutnya, faktor perbedaaan ada di kriteria bukan metode hisab dan rukyat.

Sidang isbat akan dibarengi dengan peristiwa Gerhana Matahari yang mana fenomena itu dapat dianggap sebagai ijtimak (konjungsi) yang teramati.

Bertemu Edy Rahmayadi, Ketua PW Muhammadiyah Sumut: Memilih Pemimpin Baik Itu Wajib

"Gerhana Matahari bisa dianggap sebagai kondisi ijtimak yang menunjukkan akhir siklus Bulan mengitari Bumi. Tetapi itu tidak bisa dijadikan dasar penentuan bulan baru Hijriyah. Secara hukum (fikih), dasar penetapan bulan baru Hijriah harus berdasarkan pengamatan atau posisi Bulan saat magrib," jelas Thomas.

Posisi satelit alami Bumi pada saat 20 April 2023 yang masih rendah di ufuk barat menjadi sebab perbedaan. Menurut kriteria wujudul hilal (Bulan lebih lambat terbenam daripada Matahari), pada saat magrib Bulan telah di atas ufuk.

 

Pemantauan Hilal.

Photo :
  • VIVA

 

Atas dasar kriteria tersebut, maka Muhammadiyah mengumumkan Hari Raya Idul Fitri pada keesokan harinya, yaitu 21 April 2023. Sedangkan, kriteria baru MABIMS mensyaratkan tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Artinya, menurut kriteria imkan rukyat (visibilitas hilal) MABIMS, hilal tidak mungkin terlihat.

"Oleh karenanya, awal Syawal atau Idul Fitri pada kalender NU, Persis, dan Pemerintah ditetapkan dua hari berikutnya, atau tanggal 22 April 2023. Kepastiannya kita tunggu pengumuman pemerintah setelah sidang isbat," imbuhnya.

Menggunakan simulasi Stellarium, hilal akan sangat-sangat tipis. Maka pada saat rukyat sesudah magrib, 20 April 2023, tidak akan ada saksi yang bisa melihat hilal.

"Kalau itu benar terjadi, sidang isbat akan menetapkan bulan Ramadan istikmal, yaitu digenapkan 30 hari. Maka pemerintah akan mengumumkan Idul Fitri pada tanggal 22 April," kata Thomas.

Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id

Judul Artikel : Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah Berpotensi Beda

Link Artikel : https://www.viva.co.id/digital/digilife/1587271-hari-raya-idul-fitri-1444-hijriah-berpotensi-beda