WNI Asal Sumut Tewas Ditembak di Malaysia, Alami Luka Tembak di Ginjal

Dirjen Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

"Pertama, kita melakukan identifikasi. Karena di tubuh jenazah tidak ada dokumen apa pun, kemudian kita melakukan upaya dengan melakukan rekam biometrik dan lainnya," kata Judha.

Jaga Integritas Keselamatan, Ratusan Operator SPBU Pertamina Ikuti Pelatihan HSSE

"Akhirnya, kita mengetahui identitasnya. Kemudian, kita kuatkan dengan rekam sidik jari untuk memastikan almarhum WNI dan sudah berhasil teridentifikasi," tutur Judha kembali.

Diduga Victor merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal di Malaysia. Saat kejadian penembakan tersebut, korban bersama sejumlah WNI dari Perairan Selangor, Malaysia mau kembali ke Indonesia menggunakan kapal melalui jalur laut.

Pertamina Sumbagut Raih Penghargaan WAPU PBBKB Terbesar di 5 Provinsi

"Almarhum salah satu penumpang, dia kerja dan tinggal di Malaysia. Kapal itu, berisi warga negara kita, pekerja migran kita, yang tinggal secara tanpa dokumen dan ingin kembali ke Indonesia dengan menggunakan jalur ilegal," kata Judha.

Untuk diketahui, korban penembakan APMM di Malaysia, berjumlah 5 orang merupakan PMI ilegal. Namun, korban tewas berjumlah dua orang. Korban tewas pertama, bernama Basri merupakan warga Riau dan korban terakhir yang sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit Malaysia.

Ketum PSBI Effendi Simbolon Hadiri Pemakaman Ibunda Ephorus HKBP Nursia Sihotang

Kedua, korban meninggal dunia, bernama Victor Maruli Tua Simaremare, merupakan warga Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.