Beruntungnya 20 Anak Sunat Eksklusif Gratis dengan Alat Khusus di The Clinic Beutylosophy Medan
- Aris Dasril/VIVA Medan
VIVA Medan - Menjelang Hari Raya Idulfiri 1446 H/2025, The Clinic Beutylosophy Medan mengelar bakti sosial Ramadan Berkah bertajuk 'Khitan Massal Exclusive Power Team With We Care We Share Medan'. Sebanyak 20 anak merasakan sunat exclusive dengan peralatan khusus
Bakti sosial ini dipimpin Dr dr Arya Tjipta Prananda MH.Kes, Sp.B.P.R.E, Subsp.K (MK) dengan Power Team, Trias Prima, S.Kep., Ns, Ahmad Husaini Dongoran, Amd., Kep dan 5 mahasiswa Fakultas Kedokteran Unversitas Sumatera Utara (USU). Adapun peserta dibatasi hanya 20 anak.
Dr dr Arya Tjipta Prananda MH.Kes, Sp.B.P.R.E, Subsp.K (MK) mengatakan, jika Khitan Massal Exclusive ini karena digelar bertepatan Bulan Suci Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri.
"Bertepatan digelar dengan Ramadan, karena jarang juga sebenarnya anak-anak mau di sunat di bulan suci Ramadan. Makanya saya bilang ini eksklusif dan terbatas," tutur Arya kepada wartawan.
Ia menyebutkan, sunat massal eksklusif ini pengerjaannya tidak buru-buru karena peserta yang terbatas. Dengan 20 pasien, katanya, pengerjaan lebih tenang dan konsentrasi juga hasilnya lebih estetik.
"Juga bahan-bahannya, alhamdulillah saya dari dapat dari sponsor, alat-alat khusus yang sebelumnya belum pernah dipakai. Sebenarnya bukan alat baru, cuma alat yang cukup mahal untuk perlengketan jaringan itu," jelasnya.
Khitan Massal Exclusive Power Team With We Care We Share Medan.
- Istimewa/VIVA Medan
"Kayak ada tambahan lem jaringannya itu salah satunya juga baksos kali ini menjadi baksos yang lebih eksklusif dibandingkan sebelumnya. Dan sunat eksklusif ini gratis," tambah Dr dr Arya Tjipta Prananda didampingi Power Team, Trias Prima, S.Kep., Ns dan Ahmad Husaini Dongoran, Amd., Kep.
Ahmad Husaini Dongoran menambahkan, peserta khitan masal eksklusif ini dari berbagai daerah di Medan. Power Team menginformasikan khitan masal eksklusif ini dengan batas maksimal 20 anak.
Ia menjelaskan, sunat eksklusif ini tetap mengikuti referensi dan standart medis. Katanya, metode sunat itu ada banyak, yang pasti tujuannya sesuai dengan referensi medis yang optimal.
"Ada standart medis yang menyisakan kulit dan mukosa. Jadi kita apapun metodenya, tujuannya tetap itu," tuturnya.
Katanya, sunat eksklusif ini menggunakan peralatan yang berbeda, luka yang lebih rapi dan kesembuhan yang cepat. Juga tidak perlu jahitan lagi hanya di lem dan tidak perlu diperban lagi.
"Jadi sudah bebas aktifitas, dan bekas luka lebih rapi. Lebih estetik dan cantik. Kesembuhan 7 sampai 10 hari. Nanti lemnya rontok kemudian cuci bersih," jabarnya.
Dr Arya menambahkan, sunat eksklusif ini juga melibatkan 5 mahasiswa Fakultas Kedokteran USU yang memilki minat besar untuk belajar. Kelimanya hasil dari seleksi 50 orang, mendapatkan pembelajaran dan juga edukasi.
Ia mengatakan, dengan melihat antusias anak dan metode sunat yang lebih efisien dan efektif, akan kembali mengelar sunat eksklusif ini kedepannya.
"Insyaallah ini akan berlanjut Ramadan berikutnya, tapi tetap seperti ini tidak ramai-ramai juga tidak lebih 30 orang. Peserta kita batasi, siapa yang cepat mendaftar," pungkasnya.