Universitas Al-Azhar Gelar Wisuda Diikuti 258 Lulusan, Ini Pesan Rektor Dermawan
- Istimewa/VIVA Medan
Menghadapi tantangan itu, lanjutnya, para dosen, peneliti, mahasiswa dan alumni diajak senantiasa mengembangkan diri, melakukan inovasi dengan semangat baru untuk menginspirasi dunia serta semangat untuk memberikan sesuatu ke dunia.
Sedangkan Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumut, Prof Drs Saiful Matondang MA, PhD menyebut, transformasi pendidikan tinggi yang dimunculkan Kementerian Riset dan Teknologi telah mengimplementasikan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka.
Merdeka Belajar, katanya, dimulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD). Sedangkan Kampus Merdeka khusus program perguruan tinggi, yaitu memanusiakan manusia sebagai makhluk yang memiliki kompetensi diri, sosial, hasil serta kreatif untuk maju.
"Kita tidak bisa menghambat mahasiswa untuk mengembangkan potensi dan membatasi fesyennya. Mereka diberikan hak di luar program studi 20 satuan kredit semester (SKS) per semester untuk keluar dari kampus. Kemudian boleh dilanjutkan 20 SKS berikutnya dan total 40 SKS untuk bekerja di dunia industri, BUMN dan lainnya, apakah magang atau praktikum selama ada program kerja nyata antara kampus dengan mitranya meliputi dunia industri, usaha dan pemerintah. Sehingga, ketika kembali ke kampus telah mendapatkan pengalaman dan bisa mengembangkan diri," jabarnya.
Di kesempatan itu, Universitas Al-Azhar juga memberikan penghargaan kepada dosen tetap yang meraih gelar guru besar bidang Linguistik Terapan, yaitu Prof, Dr Dra Roswani Siregar, MHum dan Dr Ir Mawardi, ST, MT.