Pengeroyokan Oknum TNI di Deliserdang, DPP PKN Tegas Bantah Keterlibatan Anggotanya

Ketua Harian DPP PKN, Tuangkus Harianza.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

VIVA Medan - Insiden pengeroyokan terhadap anggota Resimen Arhanud 2/SSM, berinisial Praka DS, Rabu 29 Januari 2025. Dengan tegas, DPP Pemuda Karya Nasional (PKN) membantah ada keterlibatan anggotanya dalam peristiwa pengeroyokan oknum TNI tersebut.

"Kemarin itu tidak ada kaitan dengan Pemuda Karya Nasional (PKN). Kami menyatakan bahwa peristiwa itu tidak ada berhubungan dengan Pemuda Karya Nasional (PKN)," ucap Ketua Harian DPP PKN, Tuangkus Harianza, kepada wartawan, Minggu 2 Februari 2025.

Harianza menegaskan bahwa penemuan barang bukti narkoba dalam warung di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. Juga tidak ada keterlibatan dari anggotanya.

"Bahwa PKN juga justru, mendukung pemerintah untuk memberantas narkoba dan itu ditandai bahwa DPP PKN sudah membuat MoU dengan BNNP Sumatera Utara dan bahkan sudah dikukuhkan duta anti narkoba," jelas Harianza.

Harianza juga menyatakan bahwa kedatangan oknum TNI tidak ada kaitannya dengan anggota dari PKN. Ia menambahkan bahwa pihaknya tidak mengetahui tujuan kedatangan oknum TNI tersebut, namun yang jelas PKN mendukung untuk mencari pelaku yang terjadi di warung.

"Kita berharap bagaimana oknum TNI itu diselesaikan dengan baik-baik. karena takut membuat masyarakat resah dengan kejadian tersebut dan sampai sekarang kita masih berupaya mencari pelaku-pelaku pengeroyokan oknum TNI tersebut," ucapnya.

Personel Kodam 1 Bukit Barisan amankan senjata tajam dari anggota geng motor yang hendak tawuran.

Photo :
  • Dok Kodam 1 Bukit Barisan

Sementara itu, pemilik mobil yang dirusak oleh oknum TNI, David Kaban, mengatakan bahwa sampai sekarang belum ada penyelesaian secara tertulis. "Saya mengaku ingin berdamai, namun ada pertimbangan karena ia mendengar bahwa pada saat pengrusakan mobilnya ditemukan diduga narkoba. Padahal, kata David, mobilnya sudah 4 hari terparkir sebelum kejadian itu dan ia memastikan tidak ada narkoba di mobilnya," tegasnya.

David juga menyesalkan pengrusakan mobil dirinya, dilakukan oknum TNI itu. Karena, dari keempat mobil dibocorkan dengan sajam, sepatu dan barang lainnya, juga di dalam mobilnya di warung itu, hilang saat kejadian tersebut. David juga menegaskan bahwa di dalam mobil dirinya, tidak ada menyimpan narkoba seperti apa disampaikan pihak TNI kepada media, hasil temuan di lokasi kejadian.

"Usai kejadian itu, mobil saya hancur dan empat roda mobil saya di sangkur dan sampai saat ini pihak dari oknum TNI belum ada melakukan perdamaian dengan saya. Saya pastikan di mobil saya tidak ada narkoba," kata David.

Sementara itu, Kepala Desa Durin Simbelang, Serasi Sembiring, membenarkan adanya kejadian penyerangan oleh oknum tentara ke Dusun Tiga. Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah berbicara dengan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini, dengan damai. Serasi juga memastikan bahwa pelaku pengeroyokan terhadap oknum TNI bukan warga desanya. "Terkait narkoba, tidak ada ditemukan di lokasi kejadian," tutur Serasi.

Akibat kejadian ini, Serasi mengatakan banyak masyarakat yang trauma dan Serasi berharap masalah ini dapat segera diselesaikan dengan baik-baik. "Kami juga sudah berbicara dengan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini, dengan damai dan ini murni kesalahpahaman antara warga dan oknum dari Resimen Arhanud 2/SSM," kata Serasi.

Untuk diketahui, insiden keributan ini bermula ketika Praka DS, anggota Resimen Arhanud 2/SSM, menegur tiga pemuda yang mengendarai sepeda motor berknalpot brong. Teguran tersebut berujung pada cekcok yang menyebabkan Praka DS diduga mengalami pengeroyokan. Setelah kejadian tersebut, rekan-rekan Praka DS mendatangi lokasi kejadian dan menemukan barang bukti narkoba di sebuah warung yang diduga menjadi tempat berkumpulnya para pelaku.