Angkasa Pura Aviasi dan Otban Sambut 'Kepulangan' Jetstar ke Bandara Kualanamu
- Haris Dasril/VIVA Medan
VIVA Medan - Angkasa Pura Aviasi menyambut kembalinya Jetstar Asia mendarat di Bandara Kualanamu dari Bandara Changi, Singapura. Maskapai asal Autralia ini kembali menjadikan Bandara Kualanamu sebagai salah satu destinasi penerbangan Bandara Kualanamu-Bandara Changi mulai terbang setiap hari sejak 1 November 2024.
Senior Vice President of Commercial Angkasa Pura Aviasi, Abed Nego Azarya Tampubolon mengatakan, kembalinya Jetstar yang menjadikan Bandara Kualanamu panscapandemi Covid-19 sebagai destinasi maskapai penerbangan diharapkan menjadi suntikan bagi maskapai penerbangan lainnya.
"Ini sebuah momentum penting bagi Bandara Kualanamu, karena inilah yang kami harapkan. Maskapai penerbangan yang pernah terbang dulu sebelum Covid-19, kini kembali lagi. Dan itu, selain Kita kedatangan Jetstar lagi dan Citilink menambah jam penerbangan," katanya usai menyambut pendaratan Airbus A320 milik maskapai Jetstar Asia, Jumat 1 November 2024.
Katanya, kembalinya Jetstar 'pulang' ke Bandara Kualanamu kiranya menarik Qantas Airways juga menjadikan Bandara Kualanamu sebagai salah satu penerbangan internasionalnya. "Dan harapan kedepannya, Jetstar yang hari ini daily ke Singapura bertambah frekuensi dan induknya Qantas Airways diharapkan akan datang juga ke Kualanamu dengan penerbangan langsung ke Australia," sebutnya.
Hal yang sama juga dituturkan Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wiayah II Medan Bambang Hartato yang menyebutkan, bila penerbangan Kualanamu - Bandara Changi adalah jalur penting yang menghubungkan Sumatera Utara dengan Singapura, membuka peluang besar untuk peningkatan pariwisata, investasi, dan ekonomi lokal.
"Data Kementerian Perhubungan menunjukkan peningkatan signifikan pada rute KNO - SIN pascapandemi. Jumlah penumpang yang naik sejak 2021, dari 50 ribu hingga mencapai 140 ribu pada 2023, mencerminkan antusiasme pasar yang terus meningkat. Hingga awal Oktober 2024, tercatat 110 ribu penumpang untuk rute ini, dan dengan waktu penerbangan sekitar 1 jam 40 menit, persaingan antar-maskapai menjadi semakin ketat," sebut Bambang.
Katanya, sebagai salah satu hub internasional terbesar, Changi Airport memberikan akses mudah ke berbagai destinasi dunia. Peningkatan frekuensi penerbangan ke sana bukan hanya akan membantu pemulihan industri penerbangan dan pariwisata, tetapi juga memberi lebih banyak pilihan bagi penumpang.
"Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II mendukung penuh rencana pembukaan kembali rute ini, yang akan dioperasikan dengan frekuensi 7 kali seminggu dari KNO. Kami memastikan bahwa Kualanamu telah menyiapkan infrastruktur yang memadai untuk melayani kebutuhan penumpang dengan standar terbaik. Mari kita bersama-sama mempromosikan rute ini agar semakin diminati masyarakat dan memberi dampak positif bagi kedua negara," jelasnya.