PON 2024 Carut Marut, DPRD Sumut: Pertanggungjawaban ke Masyarakat

Sejumlah atlet melintasi jalan berlubang dan berlumpur di depan venue PON 2024 di kawasan Sumut Sport Center, Kabupaten Deliserdang, Sumut.
Sumber :
  • Tangkapan layar/VIVA Medan

VIVA Medan - Carut marutnya pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut tahun 2024 menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi Sumut yang mengemban amanah sebagai PB PON XXI Wilayah Sumut agar lebih serius menjalankan tugas masing-masing.

Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut), Meryl Rouli Saragih menyayangkan pelaksanaan PON 2024 sudah memasuki hari ke 15, meski upacara pembukaan baru dilakukan secara resmi pada 9 September 2024, namun kesemrawutan masih saja terjadi. "Karena untuk masalah infrastruktur, yah memang harus kita akui kalau masih banyak yang sebenarnya belum siap digunakan. Tetapi itu tidak lantas diperburuk dengan kualitas pelaksanaan terutama dari sisi pelayanan terhadap kontingen," ujar Meryl saat diwawancarai, Jumat 13 September 2024.

Meryl menyebutkan, untuk perhelatan olahraga terbesar Indonesia ini, anggaran yang dipersiapkan tidaklah sedikit. Dan dana ini sebagian besar berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sumut. "Karena itu, sudah seharusnya dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sebagai bentuk pertanggungjawaban ke masyarakat," tegasnya.

Sejumlah atlet melintas jalan berlumpur menuju venue voli indoor PON 2024 di Sumut Sport Center di Kabupaten Deliserdang.

Photo :
  • BS Putra/VIVA Medan

Selain itu, lanjut politikus muda PDI Perjuangan ini, perhelatan akbar yang tidak akan terulang dalam waktu dekat di Sumut ini juga harusnya bisa menimbulkan efek domino ke masyarakat, terutama dari sisi ekonomi. "Masyarakat terutama dari kalangan pelaku UMKM harusnya bisa merasakan dampak positif, sehingga roda perekonomian berjalan baik," terangnya.

Untuk itu, Meryl yang terpilih kembali sebagai Anggota DPRD Sumut periode kedua ini berharap agar di sisa pelaksanaan PON, perbaikan-perbaikan terus dilakukan, terutama saat penutupan. "Waktu penutupan sudah semakin dekat, tinggal hitungan hari. Kita harus pastikan venue tempat pelaksanaan penutupan memang sudah layak untuk dipakai. Karena itu bentuk tanggungjawab kita ke masyarakat," tegasnya.

Karena itu, sebagai tuan rumah, Meryl meminta maaf kepada kontingen dari provinsi lain yang harus mendapatkan pengalaman yang tidak mengenakkan. "Dari hati yang paling dalam, saya minta maaf," pungkasnya.