Basarnas Selamatkan 5 Nelayan di Selat Malaka, Usai Kapalnya Tenggelam Dihantam Ombak

Basarnas Medan evakuasi 5 nelayan dalam keadaan selamat.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Tim Basarnas Medan berhasil melakukan evakuasi dan menyelamatkan 5 nelayan, asal Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, yang kapal mereka tumpangi karam dihantam ombak tinggi di perairan Selat Melaka, persisnya di Tuasan, Sumatera Utara, Minggu 7 Juli 2024.

Berdasarkan data peroleh kelima nelayan itu, hendak melakukan aktivitas penangkapan ikan dan berangkat dari Pangkalan Brandan menuju Tuasan (Rompon) yaitu lokasi biasa para nelayan, mencari ikan dan tiba dilokasi sekitar Pukul 18.00 WIB. Pada pukul 19.00 WIB, badai dan ombak yang tinggi menerjang daerah tersebut yang menyebabkan air masuk ke kapal.

Kemudian, dikarenakan banyaknya air yang masuk sehingga para nelayan tidak sempat menguras dan menyebabkan kapal tenggelam. Selanjutnya, kelima nelayan tersebut kemudian berusaha menyelamatkan diri dengan cara mengapung diatas tutup kotak penyimpanan ikan yang terbuat dari fiber.

Pada Senin sore, 8 Juli 2024, sekitar Pukul 16.00 WIB, sebuah kapal MV. Mersk Qinzhou berbendera Singapura, melintasi kawasan tersebut. Kemudian, menyelamatkan kelima nelayan dan selanjutnya melaporkan kejadian tersebut kepada agen kapal yang berada di Indonesia dan meneruskan ke Basarnas Medan.

Kepala Kantor Basarnas Medan, Mustari, mengungkapkan menerima laporan tersebut, langsung melakukan berkoordinasi dengan agen kapal dan Nahkoda MV. Mersk Qinzhou. Selanjutnya, pihaknya menyepakati akan melakukan intercept pada titik koordinat yang sudah kita tentukan.

Kemudian, Pukul 23.50 WIB dengan nahkoda Kapal SAR RB 203 Belawan bersama dua orang ABK bergerak menuju lokasi intercept yang berjarak sekitar 90 NM (Nautical Mile) menuju perairan Selat Malaka dari Pelabuhan Belawan.

"Selanjutnya, langsung mengevakuasi kelima nelayan dan tiba di Pelabuhan Belawan sekitar Pukul 04.05 Wib dalam keadaan selamat baik ABK dan kelima nelayan," ucap Mustari, dalam keterangannya, Rabu 10 Juli 2024.

Setibanya di Pelabuhan Belawan, Mustari mengatakan bahwa kelima nelayan tersebut, beristirahat di Kapal SAR RB 203 Belawan guna medapatkan pertolongan medis kepada nelayan yang membutuhkan perawatan lebih lanjut.

"Kami sangat bersyukur bahwa operasi penyelamatan ini berjalan lancar dan semua nelayan yang terdampar telah berhasil dievakuasi dengan selamat," tutur Mustari.

Mustari mewakili Basarnas Medan mengapresiasi kerja sama dari semua pihak yang turut membantu dalam operasi penyelamatan ini, termasuk TNI AL Belawan, Ditpolairud Polda Sumut, Syahbandar Belawan, Otoritas Pelabuhan Belawan dan pihak-pihak terkait lainnya yang telah bekerja sama secara intensif dalam upaya penyelamatan.