Kapal Wisata Angkut Puluhan Jamaat Gereja Karam di Perairan Tapteng, 3 Orang Tewas

Proses evakuasi kapal wisata karam di Tapanuli Tengah.
Sumber :
  • Dok Polres Tapteng

VIVA Medan - Sebuah kapal wisata Dolpin Lambung 70, membawa 38 orang karam dihantam ombak besar, di Perairan antara Laut Pulau Situngkus dan Pulau Mursala, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sabtu siang, 29 Juni 2024 sekitar pukul 11.00 WIB. Akibat peristiwa kecelakaan kapal wisata itu, dilaporkan tiga orang meninggal dunia.

Sedangkan, 25 penumpang lainnya, berhasil dievakuasi tim gabungan dari Polres Tapteng, Basarnas Sibolga, BPBD Tapteng dan warga sekitar. Kapal dikemudikan oleh nakhoda, bernama Irwansyah (47) dan anak buah kapal (ABK), Sariadi als Adi. Keduanya, merupakan warga Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah.

Kapal wisata itu, membawa 38 orang dengan perincian, 28 orang berasal rombongan jamaat Gereja Retreat Permata GBKP Berastagi Rg Cinta Rakyat 2024 Kabupaten Karo, 6 orang rombongan keluarga dari Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batubara, 2 Orang Agen Traveling serta 1 orang dan 1 ABK.

 

Evakuasi korban meninggal kapal wisata karam di Tapanuli Tengah.

Photo :
  • Dok Polres Tapteng

 

Kapolres Tapanuli Tengah AKBP Basa Emden Banjarnahor, menjelaskan bahwa kapal itu, berangkat pukul 10.30 WIB, dari Pantai Indah Pandan Kel. Mangga Dua, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah dengan tujuan Berwisata ke Pulau Mursala, Kabupaten Tapanuli Tengah.

"Ditengah perjalanan kapal yang ditumpangi oleh korban, mengalami kebocoran pada bagian kapal akibat hempasan ombak. Sehingga menyebabkan kapal dimasuki air laut. Lalu, korban bersama penumpang kapal lainnya sempat melakukan upaya mengeluarkan air dari dalam kapal," ucap Basa, dalam keterangannya, Sabtu malam.

Basa mengungkapkan bahwa pukul 11.00 WIB, Kapal wisata tersebut tenggelam. Pada saat kejadian, sebahagian penumpang, ada yang tidak menggunakan alat keselamatan berupa life jaket atau Rompi pelampung. "Berapa saat kemudian ada kapal melintas disekitar tempat kejadian dan melakukan pertolongan kepada para korban," kata Basa.