PSMS Laporkan Insiden Kiper FC Bekasi City Terkapar ke PT LIB, Ini Alasannya
- BS Putra/VIVA Medan
VIVA Medan - Manajemen PSMS Medan melaporkan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengenai kronologi kiper FC Bekasi City, Cahya Supriadi yang terkapar terkesan mengulur waktu hingga pertandingan usai. Laporan tersebut dengan surat nomor: 040/PP/KOM-LIGA2/X/2024.
Peristiwa itu, berakhir dengan catatan insiden yang melibatkan provokasi dan kontroversi dalam penanganan medis, dalam pertandingan lanjutan Liga 2 musim 2024/2025 antara PSMS Medan kontra FC Bekasi City yang berakhir imbang tanpa gol di Stadion Baharoeddin Siregar, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang, Rabu sore, 2 Oktober 2024. "Kami sangat menyayangkan insiden yang terjadi saat injury time," ucap Ketua Panitia Pertandingan, Irsan Lubis, kepada wartawan di Kota Medan, Kamis 3 Oktober 2024.
Irsan mengungkapkan pihaknya, menyoroti penanganan medis terlalu lamban dalam menangani insiden kiper tersebut. Sehingga merugikan bagi PSMS Medan dengan waktu terbuang sisa di akhir babak kedua tersebut. “Pertandingan berlangsung sengit, namun insiden antara kiper dan pemain belakang FC Bekasi City membuat situasi semakin memanas, terutama dengan penanganan medis yang terkesan lamban,” ucap Irsan.
Dalam surat laporan resmi yang dikirimkan, beberapa poin utama disampaikan oleh pihak PSMS Medan. Salah satunya adalah penanganan medis yang memakan waktu lebih dari 13 menit setelah benturan keras antara dua pemain FC Bekasi City pada injury time menit ke-90+3.
Meskipun wasit telah memanggil tim medis dan menginstruksikan masuknya ambulans, keputusan untuk tidak membawa pemain yang tergeletak di lapangan ke ambulans memicu pertanyaan dari para penonton. “Penonton jelas merasa tidak puas dengan keputusan tersebut, apalagi waktu tambahan yang diberikan hanya 5 menit. Situasi ini akhirnya memancing emosi di tribun,” tutur Irsan.
Insiden semakin memanas ketika wasit meniupkan peluit panjang setelah hanya dua kali tendangan bebas, meski pertandingan telah terhenti lama karena insiden medis. Laporan juga menyebutkan adanya provokasi yang dilakukan oleh pemain dan ofisial FC Bekasi City yang tidak langsung meninggalkan lapangan, yang semakin memperkeruh suasana.
Meski begitu, situasi tetap terkendali berkat kesigapan tim keamanan. Upaya beberapa oknum suporter yang mencoba memasuki lapangan berhasil dicegah oleh steward, sehingga tidak terjadi bentrokan yang lebih besar. “Kami berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran, baik dalam hal penanganan medis maupun etika pemain di lapangan. Manajemen PSMS akan terus memantau perkembangan kasus ini dan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menjaga sportivitas,” kata Irsan Lubis.
Laga tersebut berakhir dengan suasana yang penuh ketegangan, namun pihak keamanan berhasil mencegah insiden lebih lanjut. PSMS Medan kini menantikan tindak lanjut dari pihak Liga 2 terkait laporan ini.