Perenang Joe Aditya Diperebutkan DKI dan Sulawesi Tengah: Saya Ingin Bela Sulteng

Perenang Joe Aditya Kurniawan (tengah) bersama pelatih renang dan kuasa hukum kontingen Sulteng.
Sumber :
  • Aris Dasril/VIVA Medan

Sedangkan pelatih renang, Muhammad Warsita menyebutkan, bila PON 2024 cabor renang ini menjadikan Joe sebagai Raja Kolam. Hal ini akan tampak bagi perenang yang akan mendominasi tiap pelaksanaan PON dan hal tersebut tersemat kepada Joe. "Tiap episode PON ada raja dan ratu kolam. Tahun ini adalah tahun emas Joe Aditya. Ini menguntungkan provinsi yang akan dia wakili," katanya.

Warsita menjelaskan, jika anak asuhnya itu mengikuti seluruh rangkaian untuk tampil di cabor renang PON XXI Aceh-Sumut. Ia menegaskan, bila persoalan ini akan merugikan Joe sendiri. "Persoalan ini, yang menjadi korban adalah atlet. Jadi, saya kira jangan bebankan atlet, jangan halangi prestasi atlet," sebut Warsita.

"Joe sudah ber-KTP Sulteng dan anggota klub renang di Palu. Yang kami sesalkan, Joe sudah melalui babak kualifikasi PON hingga lolos ke PON dan sekarang," tambah Warsita.

Kuasa hukum kontingen Sulawesi Tengah, Natsir Said, SH MH mengatakan, bila persoalan ini akan diajukan ke Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAORI). "Apa yang diputuskan Dewan Hakim akan kami lawan dalam proses hukum selanjutnya. Karena dalam kacamata kami ini cacat hukum, kami akan lawan. Dalam satu atau dua hari ini akan kami laporkan ke Arbitrase," sebut Natsir.

Warsita berharap, selama persoalan ini belum final, kiranya Joe tetap bertanding tanpa membawa kontingen. Bila meraih medali, akan diputuskan nantinya status Joe. "Biarkan atlet bertanding dan keputusan final nanti, bila atlet meraih medali itu untuk kontingen yang diputuskan hasil banding yang kami ajukan," jelasnya.