Keok 1-3 dari Sriwijaya di Kandang Sendiri, Sada Sumut FC Terdegradasi ke Liga 3

Pemain Sada Sumut FC (merah) berebut bola dengan pemain Sriwijaya.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Sada Sumut FC harus mengakui keunggulan Sriwijaya FC dengan skor 1-3, dalam laga lanjutan, babak playoff degradasi Liga 2 di Grup A, di Stadion Baharoeddin Siregar, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang, Minggu sore, 21 Januari 2024.

Dengan kekalahan ini, membuat tim asal Kabupaten Karo, Sumatera Utara terdegradasi dan bermain di Liga 3 musim depan. Usai tidak mampu mengamankan tiga poin dari tim tamu asal Kota Palembang, Sumatera Selatan itu.

Dalam laga ini, anak asuh Muhammad Yusuf Prasetyo, dengan mendominasi permainan di babak pertama. Alhasil, Sada Sumut FC, berhasil mencetak gol, F. Doni pada menit ke-13. Namun, gol tersebut cepat dibalas oleh skuad tim Sriwijaya FC, dimenit ke 38, dari tendangan keras Chenco. Berakhir babak pertama, skor 1-1.

Pemain Sada Sumut berebut bola dengan pemain Sriwijaya FC.

Photo :
  • Dok Sriwijaya FC

Di babak kedua, Sada Sumut terus mendapatkan ancaman dari tim tamu di lini pertahanan. Gol, berhasil disumbangkan oleh Ali Koroy menit 85 dan Rifaldi menit 90. Kekalahan dalam pertandingan ini, merupakan kekalahan keempat, dialami Sada Sumut sepanjang babak playoff degradasi Liga 2 di Grup A.

Tim berjuluk Laskar Simbisa ini makin terbenam di dasar klasemen dengan nilai 0. Sada Sumut dalam perjalanan, di babak playoff degradasi tanpa sekalipun menang dari empat laga yang sudah dijalani.

Dimana, dua kali kalah home-away lawan Sriwijaya (3-1, 1-3); kalah 1-4 dari PSKC dan takluk 1-3 dari Perserang. Sebagai informasi, Sada Sumut yang awalnya bernama Karo United ini adalah tim promosi dari Liga 3 yang berlaga di Liga 2 sejak musim 2022/2023. Itu diraih setelah tiga tahun klub didirikan oleh anggota EXCO PSSI, Arya Sinulingga tersebut.

Pemain, pelatih, official dan manajemen Sada Sumut FC Liga 2 musim 2023/2024.

Photo :
  • BS Putra/VIVA Medan

Di awal, penampilan Sada Sumut lumayan konsisten sebagai tim baru, mereka menduduki peringkat 2 klasemen sementara wilayah Barat di bawah PSMS. Namun, kompetisi dihentikan karena Tragedi Kanjuruhan.

Dan, saat kompetisi dilanjutkan, Sada Sumut tampil tak konsisten. Mereka finish di peringkat 6 klasemen akhir atau satu strip dari juru kunci (PSDS) Grup 1 dengan 9 poin dari sekali menang, enam kali seri dan lima kali kalah.