Semester I 2025, Bank Sumut Bukukan Laba Rp372 Miliar

Bank Sumut.
Sumber :
  • Dok Bank Sumut

VIVA Medan - PT Bank Sumut selaku Bank Pembangunan Daerah (BPD) milik Provinsi Sumatera Utara membukukan laba bersih sebesar Rp372 miliar di semester I 2025. Hal ini memperkuat posisi Bank Sumut sebagai lembaga keuangan daerah adaptif, sehat, dan berkomitmen terhadap pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Survei Sun Life : Gen-Z di Indonesia Rentan Tekanan Inflasi, Cenderung Fokus Rencana Keuangan Jangka Pendek

"Angka ini tumbuh sekitar 5,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya tercatat sebesar Rp352 miliar," kata Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Arieta Aryanti dalam pernyataan tertulisnya diterima VIVA Medan, Minggu 6 Juli 2027.

Pihaknya mengatakan, bahwa total aset Bank Sumut per akhir Juni 2025 mencapai Rp45,3 triliun. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sekitar delapan persen secara tahunan (year on year). Dana pihak ketiga tercatat meningkat 8,48 persen menjadi Rp 37,0 triliun, sementara penyaluran kredit naik 8,44 persen menjadi Rp 32,2 triliun.

Musda HIPMI Sumut, Rico Waas Mengajak Meningkatkan Kualitas Ekonomi Sumut

"Capaian ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap Bank Sumut yang terus menguat, ditopang oleh pengelolaan keuangan yang prudent dan transformasi digital yang berkelanjutan," kata Arieta.

Direktur Bisnis dan Syariah Bank Sumut Syafrizalsyah mengungkapkan, Bank Sumut terus memperluas perannya mitra strategis pemerintah daerah dan pelaku usaha. "Termasuk mendorong pembiayaan infrastruktur melalui kredit pemda (pemerintah daerah)," ujar dia.

Jawab Kebutuhan Konsumen, AkzoNobel Resmikan Dulux Experience Store di Tebing Tinggi

Menurutnya, pertumbuhan laba bersih itu juga didorong oleh efisiensi operasional, membaiknya kualitas aset, serta penguatan strategi penagihan. "Selain itu, perluasan basis nasabah captive dan pengembangan literasi keuangan turut menopang kinerja semester I tahun ini," tutur Syafrizalsyah.

Direktur Kepatuhan Bank Sumut Eksir menyebutkan, bahwa dari sisi manajemen risiko menunjukkan kualitas aset juga mengalami perbaikan. Ia juga mengaku, rasio kredit bermasalah (NPL) berhasil ditekan 0,12 persen atau dari 2,55 persen menjadi 2,43 persen secara tahunan.

Halaman Selanjutnya
img_title