PSBI Gelar Pesta Bona Taon 2024, Ini Pesan Effendi Simbolon
- Istimewa/VIVA Medan
VIVA Medan - Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) melaksanakan Pesta Bona Taon 2024 di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut). Bona Taon adalah perayaan syukuran awal tahun marga Batak di seluruh dunia.
Ketua Umum PSBI, Dr Effendi Muara Sakti Simbolon mengatakan, keluarga besar Simbolon dengan PSBI di 156 wilayah, kali ini mengadakan syukuran Pesta Bona Taon PSBI 2024 di Samosir.
“Jadi, ini perwakilan yang hadir, dan keluarga-keluarga. Kita ada 300 ribu jiwa, termasuk di seluruh dunia,” kata Effendi Simbolon di Sopo Bolon HKBP Pangururan, Kabupaten Samosir, Selasa 27 Februari 2024.
Diungkapkannya, anggota PSBI dari California, Amerika Serikat, turut hadir di Samosir sebagai rasa syukur. PSBI berharap tahun ini bisa menjalaninya dengan penuh kedamaian dan keharmonian.
“Kami yang kakak beradik dari keluarga besar Simbolon, semoga menjalani tahun ini, dengan penuh kedamaian dan keharmonisan,” ucapnya.
Sebelum Pesta Bona Taon PSBI di Sopo Bolon HKBP Pangururan, Effendi Simbolon sempat menghadiri Perayaan Hari Jadi ke-20 Kabupaten Samosir di Waterfront City Pangururan, Desa Pardomuan I.
“Tentu kita mensyukuri Samosir yang telah berusia 20 tahun. Ini perjalanan yang cukup panjang, dan pembangunan sudah mulai terlihat. Kita sangat berharap di bawah kepemimpinan Pak Bupati, Vandiko, bisa jadi lebih baik, bisa berlanjut, tentu dengan dukungan pemerintah pusat untuk bisa mendukung anggaran,” bebernya.
Disebutkan Effendi, masih banyak yang harus dibiayai oleh pemerintah pusat, seperti contoh Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), dan air bersih.
“Bayangkan, satu-satunya kabupaten yang di danau, justru kekurangan air, yaitu air bersih untuk minum dan air untuk irigasi,” sebutnya.
Diungkapkan Effendi, yang juga Anggota DPR RI Komisi I, masih ada warga Samosir yang mandi dengan air tadah hujan, dan minum dari tadah hujan.
“Saya kira, pemerintah pusat harus melihat. Jangan hanya dijadikan destinasi super prioritas atau premium, tapi untuk kesejahteraan masyarakatnya masih belum diperhatikan,” ungkapnya.
Effendi juga mengharapkan kerja sama kepala-kepala desa dan seluruh aparat untuk bisa mendukung pembangunan Samosir ke depan, agar bisa lebih maju dan bisa melakukan hubungan yang baik dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, supaya bisa bersinergi.
“Bayangkan seperti semalam, saya sangat prihatin, saya nangis, melihat ada KKR (Kebaktian Kebangkitan Rohani), Pastor Andi Simon. Saya melihat, banyaknya warga Sumatera Utara atau Bangso Batak yang mengalami sedih, kesakitan, dan ini juga saya kira potret dari masyarakat kita, betapa kita terus menggebu-gebu membangun fisik, dermaga, jalan, tapi kita lupa untuk menyejahterakan manusianya,” Effendi menuturkan.
“Tadi malam yang datang itu puluhan ribu, itu hanya potret bagaimana gambaran peta kemiskinan identik, kadang-kadang dengan masyarakat yang belum sehat. Ini juga saya kira mudah-mudahan pemerintahan yang baru nanti bisa melihat, bukan hanya makan gratis, tapi juga menjadikan anak hebat, sehat, jiwa, raga dan juga rohaninya,” sambungnya.
Effendi juga berharap Samosir sebagai destinasi yang akan dikunjungi oleh jutaan wisatawan asing dan dalam negeri harus kuat akarnya.
“Kalau kita lihat daerah lain seperti Bali, itu kuat akarnya. Jangan sampai kita akarnya malah tidak dibenahi. Itu yang saya sampaikan di Hari Jadi ke-20 Kabupaten Samosir,” jelasnya.