Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah, Polmed Ditunjuk Sebagai Koordinator Pelaksana
- B.S Putra/VIVA Medan
Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprovsu, Basarin Yunus Tanjung, mengatakan pendidikan vokasi harus hadir sebagai solusi bagi pembangunan daerah sehingga potensi yang ada di daerah dapat dioptimalkan untuk meningkatkan daya saing dan berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi.
Basarin menjelaskan bahwa Sumut sudah selayaknya menjadi daerah vokasi dengan jumlah ribuan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri maupun swasta. Dari total sekitar 2.050 pelajar SMA/SMK di Sumut akan ada 8.000 orang lulusan setiap tahunnya.
"Ini yang kami selalu berupaya bagaimana agar penyerapan tenaga kerja di Sumut bisa efektif bagi lulusan SMA/SMK di setiap tahunnya. Untuk itu Pemprov Sumut mendukung program ini karena pendidikan vokasi dibutuhkan dalam menghasilkan lulusan yang siap bekerja," ujarnya.
Direktur Polmed, Dr. Ir. Idham Kamil, ST, MT, mengatakan pihaknya akan melakukan langkah-langkah strategis dan pendataan. Program ini merupakan tindak lanjut Perpres Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi yang bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia kompeten, produktif, dan berdaya saing dalam menyiapkan dan menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Program penguatan ekosistem vokasi dilaksanakan di 27 provinsi dengan 20 perguruan tinggi vokasi di Indonesia dan merupakan kehormatan bagi Polmed ditunjuk sebagai koordinator pelaksana untuk mengambil program ini di Sumut," ujar Idham.
Dalam program ini, kata Idham, pihaknya menggandeng perguruan tinggi vokasi yakni Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara, Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia dan AMIK Polibisnis, dan Kementerian Perdagangan untuk melakukan upaya kerja sama dengan DUDI.
"Kami yakin semangat kerja sama yang tinggi dapat menghasilkan hal baik khususnya kemitraan dalam program ini," katanya sembari mengungkapkan program ini akan dilakukan selama tiga tahun.