Kepala KPLP Siborongborong Ikuti Pelatihan Kepemimpinan Pengawas yang Digelar Kemenkumham
- Istimewa/VIVA Medan
VIVA Medan - Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI menggelar Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan VI Tahun 2023 di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat 15 September 2023. Pelatihan diikuti pejabat pengawas dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan di lingkungan Kemenkumham RI.
Salah satu peserta pelatihan adalah Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Kelas IIB Siborongborong, Yusrifa Arif Matondang. Kegiatan pelatihan kepemimpinan pengawas ini terdiri dari tahap pembelajaran mandiri (self learning), tahap e-learning (synchronous), tahap membangun komitmen bersama.
"Pelatihan ini bertujuan membentuk ASN yang mampu mengikuti perubahan dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat," tutur Arif dalam keterangan tertulisnya yang diterima Minggu, 17 September 2023.
Pelatihan tersebut menekankan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), salah satu Lembaga Pemerintah yang memiliki peran sentral dalam menjaga stabilitas sosial serta memperkuat kohesi antar warga negara. Dimana warga negara yang ada di dalam Lapas adalah warga negara yang menjalani pidana (Narapidana) untuk mendapatkan pembinaan.
Meskipun Lapas seringkali diidentifikasi sebagai tempat berkumpulnya para narapidana, peran Lapas sebenarnya jauh lebih besar dan mendalam yang mencakup berbagai aspek dalam upaya menjaga kesatuan bangsa.
Berdasarkan UU No 22 Tahun 2022 Tetang Pemasyarakatan menyebutkan bahwa, hakikat perlakuan tersangka, terdakwa, dan terpidana yang dirampas kemerdekaannya, harus didasarkan pada prinsip perlindungan hukum dan penghormatan hak asasi manusia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Adapun aspek-aspek yang mencakup peran Lapas sebagai menjaga kesatuan bangsa, Perekat dan Pemersatu. Antara lain, Pembinaan karakter dan keterampilan. Salah satu peran utama Lapas adalah membina narapidana agar dapat kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif dan bertanggung jawab.
Dialog Antar-Budaya. Lapas adalah tempat di mana individu dari berbagai latar belakang budaya, etnis, dan agama berkumpul. Ini menciptakan peluang unik untuk interaksi antara mereka. Promosi Keadilan Sosial. Pentingnya keadilan sosial tidak bisa diabaikan dalam upaya mempersatukan bangsa.
Lapas adalah simbol dari sistem hukum yang adil, dimana semua orang, tanpa memandang status sosial atau ekonomi, tunduk pada hukum yang sama.
Keterlibatan masyarakat. Lapas tidak hanya tanggung jawab pemerintah atau narapidana saja. Masyarakat juga memiliki peran penting dalam membangun hubungan yang lebih baik antara narapidana dan masyarakat. Serta mendorong transformasi sistem peradilan pidana.