Gubernur Sumut: Pencemaran Air Danau Toba Sudah Mengkhawatirkan

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi
Sumber :
  • Dok.Pemprov Sumut

VIVA – Dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi, melakukan berbagai kegiatan penyelamatan lingkungan. Bersama dengan Forkopimda Sumut dan Pemerintah Kabupaten Karo, Edy melakukan penanaman pohon, menuangkan tiga ton eco-enzym (hasil fermentasi limbah organik), dan menebarkan bibit ikan ke Danau Toba

Pemprov Sumut Gelar Mudik Gratis Nataru 2024/2025, Catat Rute dan Jadwal Keberangkatannya

Kegiatan ini dilakukan di Desa Tongging, Kabupaten Karo, Kamis 22 Juni 2023. Ada sekitar 2.000 pohon yang ditanam di sekitar Danau Toba yang dilakukan secara serentak di berbagai daerah. Diharapkan langkah ini bisa menghijaukan kembali kawasan hutan Danau Toba yang kondisinya cukup memprihatinkan saat ini terutama di kawasan Tongging.

"Kebakaran hutan cukup sering terjadi di sini hingga beberapa bagian terlihat gundul. Kita berupaya memulihkannya kembali," kata Edy.

Masuk Zona Hijau Pelayanan Publik, Pemprov Sumut Raih Penghargaan dari Ombudsman RI

Saat ini Pemerintah Provinsi Sumut sedang memperkuat kualitas serta kuantitas Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) menangani masalah lingkungan. Kata Edy, kerusakan lingkungan dan kehutanan akan berdampak besar untuk masyarakat seperti sektor pertanian serta pariwisata.

"Caranya harus kita perkuat DLHK. Perkuat petugas, kuantitas, dan kualitasnya karena daerah kita begitu luas serta banyaknya kasus pelanggaran kawasan hutan maupun lingkungan," ucap Edy.

Pilkada Serentak 2024, Pemprov Sumut Waspadai Bencana Alam Saat Hari Pencoblosan

Edy meminta agar masyarakat meningkatkan kepeduliannya terhadap lingkungan. Pasalnya masyarakat merupakan garda utama penyelamatan lingkungan. Edy juga berharap penuangan eco-enzyme ke Danau Toba diikuti pemkab lain untuk meningkatkan kualitas airnya.

"Ini harus diikuti seluruh kabupaten/kota, masyarakat terutama yang di Danau Toba. Pencemaran airnya sudah mengkhawatirkan begitu juga dengan hutannya banyak yang terbakar," jelas Edy.

Sementara itu, Bupati Karo Corry Sriwaty Sebayang, mengatakan terkait masalah kebakaran hutan pihaknya sedang mengedukasi masyarakat. Salah satunya adalah mengedukasi terkait dampak buruk tradisi pembakaran hutan saat musim kering.

"Ada tradisi seperti itu sekarang kita edukasi masyarakat kalau itu berbahaya dan akan merusak hutan dan lingkungan. Dampak buruknya akan dirasakan kita semua," katanya.

Dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup kali ini DLHK Sumut juga memberikan bantuan kepada masyarakat dan menebar benih ikan ke Danau Toba. Bantuan tersebut antara lain komposter, benih, dan alat-alat pertanian.

Sebelumnya, DLHK juga sudah menuangkan eco-enzyme sebanyak 5 ton di kawasan Tiga Ras, Simalungun. DLHK Sumut juga sudah melakukan kegiatan pembersihan di sekitar Danau Toba.

"Ini semua bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan, dan harapannya diikuti berbagai pihak, karena sesungguhnya masyarakatlah yang pemeran utama dalam upaya memelihara hutan dan lingkungan, dan dampaknya juga mereka yang paling merasakan," kata Kata Kepala DLHK Sumut, Yuliani Siregar.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini juga dihadiri Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Pol Panca Putra Simanjuntak, Kasdam I/BB Ricky Nawawi, Bupati Tapanuli Selatan Dolly Putra Parlindungan Pasaribu, dan Wakil Bupati Karo Theopilus Ginting. Kemudian, Inspektur Daerah Sumut Lasro Marbun, Kadis Kominfo Sumut Ilyas S Sitorus, Forkopimda Kabupaten Karo, organisasi-organisasi pencinta lingkungan, dan organisasi perangkat daerah terkait lainnya.