Produk Olahan Andaliman Menjadi Teh, Wagub Sumut: Inovasi Sangat Baik

Wagub Sumut terima kunjungan The Bloom Andaliman Artisan Tea.
Sumber :
  • Pemprov Sumut

 

Prediksi Skor Timnas 3-2 Uzbekistan, Eks Wagub Sumut Ijeck : Menang Indonesia

VIVA Medan - Produk rempah khas tanah Batak andaliman, diolah menjadi teh. Hal itu, dilakukan oleh Intan Damanik. Apa dilakukan mendapatkan respon baik dari Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah.

Pria yang akrab disapa dengan Ijeck ini, inovasi ini, bisa mengangkat ekonomi masyarakat dan daerah. Sehingga harus dilakukan penataan dengan baik, agar berkembang pesat.

Bakal Lawan Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution di Pilgub Sumut 2024, Ijeck: Bersaing Secara Sehat

“Inovasi ini sangat baik, tanaman asli daerah memang harus dilestarikan. Saya harap Ibu Intan bisa fokus karena ini pasti bisa jadi andalan kita di Sumatera Utara,” sebut Ijeck, saat menerima kunjungan Pimpinan The Bloom Andaliman Artisan Tea Intan Damanik di Rumah Dinas Jabatan Wagub Sumut, Senin 27 Maret 2023.

Ijeck mengatakan bahwa Pemprov Sumut terus berupaya meningkatkan produksi tanaman pangan dan hortikultura. Pemprov Sumut melakukan pengembangan budidaya pada beberapa jenis komoditi unggulan termasuk andaliman dengan melibatkan masyarakat.

Ijeck dan Bobby Nasution Bertemu di Jakarta Bahas Pilgub Sumut 2024, Ini Hasilnya

“Memang tidak bisa hanya berharap masyarakat yang membudidayakan, mudah-mudahan nanti kita bisa punya lahan sendiri, apalagi mengingat di Jawa sudah ada juga budidaya andaliman,” jelas Ijeck.

Ijeck mengharapkan inovasi dari andaliman bisa terus dikembangkan mengingat produk ini banyak diminati pasar ekspor.

“Semoga inovasi pengembangan produk andaliman ini bisa terus dilakukan, karena ini juga akan mengangkat ekonomi masyarakat di kawasan Danau Toba dan tentunya daerah kita Sumatera Utara,” kata Ijeck.

Sementara itu, Intan Damanik mengisahkan inovasi andaliman tea ini dibuat pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19.

“Saat itu saya mikir kenapa harus sambal apalagi kalau sambal susah dikirim ke luar negeri karena volumenya berat, jadi kita buat percobaan langsung menjadi teh dan kita coba ke semua orang-orang terdekat tenyata luar biasa responsnya, katanya ini unik,” kisahnya, didampingi Sekretaris Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BP-GKT) Debby Panjaitan.

Intan juga memberikan produk inovasi ini kepada orang sekitarnya yang tengah riwayat sakit seperti sakit stroke.

“Alhamdulilah, tidak ada keluhan, seperti itu uji coba dan testimoninya dan Alhamdulilah, tidak ada masalah. Saat FI Fowerboat kemaren juga dapat sambutan dari peserta mereka mengatakan minuman ini unik,” ujarnya.

Hal ini, lanjut intan menjadi poin bagi dirinya sebagai founder untuk terus mengembangkan produk ini.

“Andaliman Tea ini produk mahal daripada kawasan Danau Toba yang masih pioner atau satu-satunya dan inilah kami harap dapat dukungan dari semua stakeholder, khususnya kabupaten yang ada di kawasan Danau Toba untuk bersama-sama menjadikan andaliman ini sebagai produk Sumut yang bisa kita kebanggaan untuk ekspor,” katanya.

Intan mengakui telah mengekspor The Bloom Andaliman Artisan Tea ke beberapa negara, di antaranya Singapura, Belanda, Australia dan terakhir ke Tokyo.

“Kami sudah lakukan ekspor skala kecil, baik itu ke Singapura, Belanda, Australia dan kemarin kita kirim ke Tokyo dan dapat sambutan yang sangat bagus tinggal saja kami tengah mengurus surat legalitas IPCC untuk ekspor,” katanya.

Intan bersyukur atas respons yang diberikan oleh Wagub atas kedatangannya. “Bapak Wagub sangat care dan menanggapi satu per satu keluh kesah kami dan langsung menjadi evaluasi bagi instansi terkait. Semoga ke depan andaliman ini bisa semakin mendunia,” tuturnya.