Peralatan Lebih Tua daripada Atlet, Senam Sumut Ogah Target Emas PON 2024
- Istimewa/MEDAN VIVA
VIVA Medan - Senam Sumatra Utara (Sumut) tidak berani pasang target meraih emas di Pekan OLahraga NAsional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut. Alasannya, dukungan peralatan atlet latihan yang sangat tidak memadai dan sudah berusia 40 tahun.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Senam Indonsia (Persani) Sumut, Syafrizal di Posko Publikasi PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Kantor Dispora Sumut, Jumat 4 Agustus 2023.
Syafrizal mengatakan Pengurus Persani Sumut memilih realistis dengan kondisi yang ada dan tak berani bicara target medali dengan kondisi persiapan atlet saat ini yang dinilai memprihatinkan. Hal ini berbanding terbalik dengan cabor lainnya yang optimis meraih emas di PON 2024.
“Peralatan latihan atlet kami ancur-ancuran, sudah usang. Sejak saya masih jadi atlet sampai sekarang peratan latihan belum pernah diganti atau sudah 40 tahunan. Jadi kalau kita mau bicara target medali harus sesuailah dengan fakta yang ada,” ujar Syafrizal.
Hadir juga Wakil Sekretaris Persani Sumut Aris F Achen, para pelatih yakni Baginda Siregar, Regina Gita Valentin dan R Taufik Setiawan, menurut Syafrizal, untuk apa mematok target muluk-muluk kalau akhirnya tidak tercapai dan setelah PON dikejar-kejar, ditagih janji. Menurutnya, bagaimana cabor senam mau target medali emas, kalau sekadar peralatan gagang kuda pelana saja tidak punya.
“Silakan cek kodisi di lapangan, bagaimana pelaratan atlet kami berlatih. Belum lagi kalau hujan kondisi gedung banjir. Atlet kami berlatih di atas matras karate yang jelas tidak cocok, sering membuat atlet terjatuh dan cedera,” beber Syafrizal.
“Jadi untuk PON 2024, cabor senam tak berani target emas. Karena untuk dapat emas itu butuh modal dan peralatan memadai. Di senam ini tak ada istilah kejutan, beda di cabor tarung seperti tinju. Mencetak atlet senam ini butuh proses,” tegasnya.
Begitu pun, Syafrizal mengatakan pihaknya akan tetap berusaha memaksimalkan persiapan atlet dengan harapan bisa menyumbang medali.
“Ya, walau tidak emas, setidaknya bisa menyumbang medali walau itu pasti tidak akan mudah,” ucapnya.
Lebih lanjut Syafrizal mengatakan, senam Sumut pernah jaya di era tahun 1980 hingga awal 2000-an. Kala itu setiap gelaran PON, senam Sumut selalu mampu meraih medali emas.
Terakhir Sumut menyabet 2 emas pada PON 2004 Sumsel dan medali perunggu pada PON 2008 Kaltim. Setelah itu senam Sumut tak pernah lagi menyabet medali PON.
Wakil Pengprov Sekretaris Persani Sumut, Aris F Achen, mengatakan saat ini ada 13 atlet senam Sumut yang mengikuti Pelatda KONI Sumut. Para atlet dipersiapkan untuk mengikuti 16 nomor pertandingan PON 2024 dari total 24 nomor.
“Dengan kondisi persiapan atlet saat ini, memang terlalu naif bagi Persani Sumut membicarakan target medali emas. Namun ke depan kami tentu akan berusaha," katanya.
"Untuk itu kami mohon untuk didukung kebutuhan pelaratan latihan atlet, karena peralatan yang ada saat ini sudah sangat usang. Termasuk juga mendapat dukungan dalam menjalankan proram try-out atlet ke luar daerah. Ini penting untuk meningkatkan kemampuan atlet kami,” ucap Aris.
Lebih lanjut Airs mengatakan, sebagai tuan rumah, atlet Sumut tidak boleh hanya jadi penonton dan orang lain mematik hasil.
“Atlet Sumut memang harusnya berjaya, untuk itu berbagai upaya akan kami lakukan agar senam Sumut meraih hasil di PON,” katanya.