Begini Kondisi 3 WNI Korban Penembakan di Malaysia yang Selamat

Peti jenazah WNI asal Sumut korban penembakan APMM di Malaysia tiba di Bandara Kualanamu.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

VIVA Medan - Tiga korban selamat dalam peristiwa penembakan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Malaysia. Dua korban dinyatakan sembuh dan satu korban masih perawatan serta kondisinya terus membaik.

Dihadiri 2 Ribu Orang, PT Angkasa Pura Aviasi Sukses Jadi Tuan Rumah Peringatan Bulan K3

Hal itu, diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha kepada wartawan, di Bandara Kualanamu International Airport, Kabupaten Deliserdang, Selasa sore, 11 Februari 2025.

"Untuk tiga yang lain, dua korban berinsial H dan MZ sudah dinyatakan sembuh, sedang dilakukan pemeriksaan oleh polisi diraja Malaysia," kata Judha.

WNI Asal Sumut Tewas Ditembak di Malaysia, Alami Luka Tembak di Ginjal

Judha mengungkapkan satu korban masih dalam perawatan di rumah sakit Malaysia. Tapi, kondisi korban tersebut, terus berkembang dengan baik. "Dan satu lagi MH asal Aceh sudah semakin membaik dan sudah sadar. Namun, perlu perawatan di rumah sakit, yang disana," ucap Judha.

Judha mengatakan antara korban yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) saat menumpang kapal dalam insiden penembakan itu. Mereka tidak saling kenal dan baru bertemu di kapal tersebut.

Jenazah WNI Korban Penembakan di Malaysia Tiba di Bandara Kualanamu

"Antara korban ini, tidak saling mengenal dan mereka baru bertemu saat menaikkan kapal," tutur Judha.

Dirjen Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha.

Photo :
  • BS Putra/VIVA Medan

Pasca penembakan di Perairan Tanjung Selangor, Malaysia, Jumat 24 Januari 2025, lalu. Judha mengatakan pihaknya meminta kepada pihak Malaysia untuk melakukan investigasi peristiwa penembakan tersebut, untuk memberikan keadilan kepada korban.

"Kita juga meminta, agar dilakukan investigasi secara meluruh terhadap insiden ini. Termasuk, apa tindakan dilakukan aparat agensi apakah sudah sesuai prosedur atau apakah ada kemungkinan kekuatan yang berlebihan," jelas Judha.

Judha mengungkapkan dalam penanganan korban tersesebut, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, melayangkan diplomatik untuk meminta akses pendampingan kepada seluruh korban. "Yang mana sudah disampaikan oleh Pemerintah Indonesia melalui KBRI Kuala Lumpur kita sudah melayangkan nota diplomatik kepada Pemerintah Indonesia, yang meminta akses pendampingan dan konsuleran kepada WNI kita," jelas Judha.

Untuk diketahui, korban penembakan APMM di Malaysia, berjumlah 5 orang. Namun, korban tewas berjumlah dua orang. Korban tewas pertama, bernama Basri merupakan warga Riau dan korban terakhir yang sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit Malaysia.

Kedua, korban meninggal dunia, bernama Victor Maruli Tua Simaremare, merupakan warga Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.