Besok Gerhana Matahari, Pertanda Akhir Ramadan 1444 H dan Masuk Syawal?
- Istimewa/Facebook
Dalam suatu masa, posisi Matahari, Bulan, dan Bumi akan berada pada garis lurus dengan bidang ekliptika yang sama. Ketika berada dalam bidang ekliptika yang sama inilah terjadi gerhana Matahari.
"Sehingga bisa dikatakan bahwa gerhana Matahari terjadi ketika ijtimak, namun tidak setiap ijtimak terjadi gerhana Matahari. Jadi memang benar ketika terjadi gerhana Matahari, berarti bulan baru telah lahir," terang Najmuddin.
Akan tetapi, bulan baru di sini adalah bulan baru versi ahli astronom, yaitu saat Bulan kembali mengitari Bumi setelah ijtimak. Ketika terjadi gerhana Matahari, kemungkinan besar esoknya sudah masuk bulan baru karena ijtimak sudah terjadi.
Namun harus disesuaikan juga posisi Bulan ketika Matahari terbenam pada hari itu. Kalau Bulan masih berada di atas ufuk, maka menurut hisab hakiki wujudul hilal besok sudah masuk bulan baru.
"Peristiwa gerhana Bulan juga berlaku demikian. Ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu bidang ekliptika, maka terjadi gerhana Bulan. Jadi setiap gerhana Bulan memang terjadi ketika purnama, namun tidak setiap purnama akan terjadi gerhana Bulan," tutupnya.
Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id