Penjualan Meningkat 50 Persen, Kue Bakul Jadi Buruan Masyarakat Tionghoa di Medan Jelang Imlek

Pekerja tengah melakukan pembuatan kue bakul di Toko Kue Phin Phin, Kota Medan.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

VIVA Medan - Kue Bakul sudah menjadi khas yang wajib hadir bagi masyarakat Tionghoa, saat perayaan Tahun Baru Imlek. Tak heran, bila penjualan Kue Bakul laris manis dan meningkat di pasaran selama periode Imlek.

Januari 2025, KA Bandara di Medan Catat Angkut 357 Ribu Penumpang

Penjual kue Bakul ini, dapat ditemukan di Toko Kue Phin Phin, yang beralamatkan di Jalan Dewa Ruci, Kota Medan. Di toko ini, kue Bakul menjadi buruan masyarakat yang akan merayakan Tahun Baru Imlek seperti tahun 2025 ini. Kue ini tidak hanya digunakan dalam ritual sembahyang leluhur, tetapi juga dibagikan kepada tamu sebagai simbol keberuntungan dan nasib baik.

Toko Kue Phin Phin ini dikenal sebagai penyedia kue Bakul setiap tahun dengan proses pembuatan yang masih mempertahankan tradisi. "Setiap harinya kami mampu memproduksi sebanyak 35 kilogram tepung yang bisa menghasilkan sekitar 200 kue bakul," sebut Pemilik Toko Kue Phin Phin, Jhony Halim kepada wartawan, Minggu 26 Januari 2025.

Bank Mandiri Meriahkan Imlek 2025 Bersama Nasabah di 3 Kota, Perkuat Layanan dan Inovasi Digital

Jhony Halim, mengungkapkan bahwa penjualan Kue Bakul jelang Imlek tahun ini mengalami lonjakan yang signifikan, meningkat 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya. "Harga bervariasi mulai dari Rp20.000 hingga Rp95.000 tergantung ukuran," tutur Jhony.

Produksi kue Bakul di Toko Kue Phin Phin.

Photo :
  • BS Putra/VIVA Medan
Barbie Hsu, Pemeran Shan Cai di Meteor Garden Meninggal Dunia

Jhony menjelaskan bahwa pembuatan Kue Bakul dimulai sekitar dua minggu sebelum Imlek dan akan tersedia hingga hari H selama kurang lebih 20 hari. Setiap hari, kue-kue ini diproduksi selama 12 jam untuk memastikan kesegaran produk yang dipajang di toko.

"Setiap harinya kami masak kue bakul dan menjualnya dalam keadaan fresh. Setelah dimasak, kami tata di toko," kata Jhoni.

Penjualan Kue Bakul di Toko Phin Phin biasanya akan ramai sekitar enam hari sebelum Imlek, namun mereka tetap menyediakan kue ini hingga hari H. Rahasia dari pembuatan kue Bakul konservatif terletak pada resep turun temurun yang memastikan kualitas bahan tetap terjaga dan original.

"Kualitas bahan dari gula dan tepung pulut kami olah sendiri dengan campuran gula berkualitas premium menggunakan proses pemasakan tradisional," sebut Jhoni.

Toko Phin Phin juga mengembangkan jangkauan pasar dengan mendistribusikan kue Bakul hingga ke luar kota seperti Jakarta, Surabaya, Bali, dan Aceh melalui pemesanan online. Dengan meningkatnya permintaan dan pelestarian tradisi, Kue Bakul dari Toko Phin Phin semakin menjadi primadona di perayaan Tahun Baru Imlek di Medan.

"Untuk penjualan langsung hanya ada di toko kami, tapi kami juga memasarkannya hingga ke luar daerah," jelas Jhony.