Pengelola Panti Asuhan di Medan Ngemis Online di TikTok Cuan Rp50 Juta, Donatur hingga Luar Negeri
- Tangkapan layar/VIVA Medan
Dalam eksploitasi tersebut, Valentino menjelaskan merekam kegiatan anak-anak di Panti Asuhan saat tidur malam dan ada juga bayi sedang menangis kemudian di upload di media sosial hingga live pada malam hari di Tiktok.
"(Modus) eksploitasi pada momen tertentu bisa menggugah netizen, bisa jadi donatur di shooting saat bayi menangis dan upload di media sosial, Tiktok. Dari itu, tersangka meminta donasi. Ada donatur dari luar negeri," sebut Valentino.
Pascadigerebek Panti Asuhan itu, Valentino mengungkapkan ada dua anak dikembalikan kepada orang tua dan 4 anak diserahkan kepada Dinas Sosial Kabupaten Deliserdang dan sisanya dititip sementara di Central Bahagia Kemensos, di Kota Medan.
"Pengelola Panti Asuhan tidak ada izin dari pihak Pemko Medan," kata Kapolrestabes Medan itu.
Atas perbuatannya, ZZ dikenakan Undang-undang Perlindungan anak 35 tahun 2014 Pasal 88 junto pasal 76.
"(pelaku) bisa kena hukuman 20 tahun penjara denda Rp200 juta," ucap Valentino.