Tingkatkan Kinerja, Perbarindo Sumut Gelar Pelatihan Analisa Kredit dan Audit Berbasis Resiko
- Istimewa/VIVA Medan
VIVA Medan - DPD Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat (Perbarindo) Sumatera Utara (Sumut) melaksanakan pelatihan analisa kredit dan audit berbasis resiko kepada pegawai Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) di Sumut.
Kegiatan pelatihan berlangsung selama dua hari, di Tiara Convention Centre, Kota Medan. Pelatihan ini menghadirkan narasumber, Profesional Trainer Rustam Silaen.
Pada hari pertama, pelatihan akan membahas soal analisa kredit mikro, teknik praktis, monitoring dan percegahan kredit bermasalah. Sedangkan di hari kedua akan membahas audit berbasis resiko dan pengelolaan resiko fraud pada bidang operasi dan perkreditan.
Pengawas Senior Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) I Robby Satya Andhika mewakili Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumut menyampaikan bahwa analisis kredit analisis pembiayaan itu menjadi jantungnya BPR/S.
"Kalau baik analisisnya maka baik kreditnya, buruk analisisnya buruk juga kreditnya, sehingga penerapan manajemen risiko dalam mengandalkan analisis kredit itu menjadi kewajiban bagi bapak-bapak," kata Robby dalam sambutannya sembari membuka acara pelatihan ini, Senin 10 Februari 2025.
Robby mengatakan, management itu penting, bisnis juga penting, sehingga saat dihadapkan dalam dua pilihan harus memilih yang tidak bisa berjalan bersama bisnis dan manajemen risiko.
"Kenapa saya sampaikan begitu, karena BPR dan BPRS secara kegiatan belum begitu kompleks, artinya aktivitas kita itu masih ditopang oleh yang namanya aktivitas kredit sama aktivitas operasional," sebutnya.
"Di Sumatera Utara ini belum ada BPR ataupun BPRS yang punya kode resiko likuiditas yang tinggi, tetapi mungkin di beberapa provinsi lain sudah ada karena asetnya sudah triliunan," sambungnya.
Dewan Pengawas Perbarindo Sumut, Madi Simbolon yang mewakili Ketua DPD Perbarindo Sumut mengharapkan para peserta supaya sungguh-sungguh belajar dengan cepat.
"Sehingga kita kembali ke kantor kita masing-masing, bisa kita tingkatkan kinerja kita dibandingkan dengan tahun-tahun lalu," sebut Madi.
Madi mengatakan, BPR/S itu tidak akan berkembang kalau tingkat kesehatannya bermasalah. Karena salah melakukan hal seperti perencanaan sampai kontrollingnya itu bisa menyebabkan Bank bisa mengalami kerugian.
"Terima kasih kepada bagian pelatihan yang sudah membuat topik ini sebagai awal pembuka kita melaksanakan merealisasikan bisnis saya atau daripada bisnis kita masing-masing benar tahun 2025," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Perbarindo Sumut Mery Sulianty Sitanggang menyampaikan pelatihan ini diikuti oleh 64 peserta dari 21 BPR di hari pertama dan 33 peserta dari 18 BPR di hari kedua.
"Pelatihan ini diadakan utk meningkatkan kompetensi Account Officer dalam analisa kredit, dan awareness bagi seluruh peserta terhadap Fraud bagi BPR. " tambah Mery.
Hadir dalam kegiatan ini pengurus Perbarindo Sumut, Adi Junianto, Ketua Bidang Hub Kelembagaan Perbarindo Sumut, Hisar Sitanggang, Biro Pendidikan & SDM Perbarindo Sumut.
Lalu, Mateus M Manik, Ketua Bidang Humas Perbarindo Sumut, Katarina L Sihombing Biro Organisasi & Keanggotaan Perbarindo Sumut, Rezki Atika Hasibuan, Bendahara Perbarindo Sumut.