Amankan Nataru, Polda Sumut Antisipasi Lokasi Rawan Lakalantas hingga Bencana Alam

Direktur Lalu Lintas Polda Sumut, Kombes Pol. Muji Ediyanto.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

VIVA Medan - Berikan pelayanan nyaman dan aman kepada masyarakat yang menjalankan aktivitas libur Natal dan Tahun Baru (Natal) 2024/2025. Polda Sumut dan Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut melakukan pemetaan lalu lintas hingga rawan bencana alam.

"Ada 79 lokasi titik rawan macet, 75 titik rawan kecelakaan," ucap Direktur Lalu Lintas Polda Sumut, Kombes Pol. Muji Ediyanto kepada wartawan, usai Apel Gelar Pasukan Kepolisian Operasi Terpusat Lilin Toba 2024, di Lapangan Bola Polda Sumut, Jumat pagi, 20 Desember 2024.

Muji mengungkapkan untuk lokasi rawan bencana di Sumut, ada 65 titik. Sehingga akan dilakukan pemantauan baik ruas jalan di lokasi rawan bencana hingga pemantauan cuaca bekerja sama dengan BMKG. Kemudian, disiapkan alat-alat berat dan perlengkapan, yang disebar di titik rawan bencana alam tersebut.

Muji mengatakan pihaknya akan memberikan pelayanan kepada masyarakat, akan melakukan mudik Nataru ini. "Kita juga antisipasi pada jalur sekitar Danau Toba, arus mudik dan arus balik. Terjadi mobilitas masyarakat dan kenderaan," sebut Muji.

Pembersihan material longsor di Jalan Medan-Berastagi kawasan Sembahe Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deliserdang.

Photo :
  • Dok Polrestabes Medan

Dalam pengamanan Nataru dengan sandi operasi Lilin Toba 2024, dengan mengerahkan 12.006 personel gabungan dari TNI/Polri, Dishub, Satpol dan steakholder terkait lainnya. "Personal ini, untuk melakukan pengamanan dan antisipasi gangguan selama operasi dari 21 Desember 2024 hingga 2 Januari 2024," sebut Muji yang juga didampingi, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sumut, Agustinus Panjaitan.

Sebagai bentuk kesiapan, sebanyak 170 posko siap didirikan, yang terdiri dari 88 pos pengamanan, 68 pos pelayanan, dan 14 pos terpadu. Fokus pengamanan mencakup 4.002 gereja, 210 pusat perbelanjaan, 226 objek wisata, 19 pelabuhan, 5 bandara, 23 terminal, dan 20 stasiun kereta api. "Seluruh gereja dilakukan pengamanan dengan baik bersama pihak terkait dan pihak gereja sendiri diseluruh Sumut. Kemudian, kegiatan gereja dilakukan strelisasi," ucap Muji.