KPU Sumut dan BMKG Gelar Rakor Bahas Cuaca Pada Hari Pencoblosan Pilkada 2024
- BS Putra/VIVA Medan
Sementara itu, Ketua KPU Sumut, Agus Agus Arifin mengatakan, rakor dengan BMKG memberikan informasi keadaan iklim dan pemetaan kondisi cuaca yang sangat penting kepada penyelenggara, karena berkaitan dengan waktu jadwal yang sudah ditetapkan.
Kemudian, khususnya soal distribusi logistik pemungutan suara yang harus sudah sampai ke Tempat Pemungutan Suara 1 hari sebelum pelaksanaan.
Lanjut Agus Arifin, dengan rakor yang diikuti KPU jajaran se-Sumut ini, diharapkan seluruh penyelenggara mampu memprediksi hal-hal teknis menjelang pencoblosan serentak 2024, baik itu waktu pendistribusian, solusi TPS alternatif bila terdampak bencana. Sehingga tidak ada perencanaan penyelenggaraan terkendala cuaca.
"Hasil Rakor ini dihadiri KPU jajaran se-Sumut, tadi disampaikan pemaparan dari BMKG terkait kondisi cuaca dan kerawanan bencana yang berpotensi terjadi di bulan November, yang notabene seminggu jelang pencoblosan tangga 27 November dan penghitungan suara," sebut Agus Arifin.
"Dari paparan BMKG itu pihak penyelenggara mendapat informasi penting, jadi pihak penyelenggara bisa mengatur waktu untuk distribusi logistik ke TPS untuk pemungutan dan penghitungan suara sehari sebelum hari H. Karena distribusi wajib clear sebelum hari H, tidak boleh lewat. Daerah yang jadi perhatian terdampak cuaca ekstrem tadi disampaikan di Langkat, Labuhanbatu, dan Madina, Nias. Dari 22-26 November sudah bisa dikira-kira kapan mulainya," jelas Agus Arifin.
Agus Arifin berharap kepada seluruh tim penyelenggara betul-betul mempersiapkan waktu pendistribusian logistik tepat waktu. Dan sudah merencanakan TPS alternatif bila ada TPS yang terdampak bencana banjir atau longsor.
"Perlu disampaikan dari penyelenggara Kecamatan ke desa, ke TPS-TPS dan seterusnya ke bawah agar antisipasi TPS alternatif memilih bila ada yang terdampak. Harus benar-benar didata dan untuk dialihkan TPSnya segera bila terdampak cuaca atau bencana," sebut Agus Arifin.