Hendri T Simamora: Jangan Gunakan Budaya Togu-togu Ro Beli Suara Masyarakat Humbahas
- Istimewa/VIVA Medan
Dampaknya, praktik ini akan menumbuhkan sistem pemerintahan yang koruptif. Bagaimana tidak, kepala daerah yang terpilih nantinya, tentu akan berupaya mengembalikan biaya yang dikeluarkan dalam membeli suara masyarakat5, baik itu dari Anggaran Perbelanjaan Daerah (APBD) maupun praktik lain yang menghasilkan keuntungan materi.
Dengan demikian, sebut Hendri, bagaimana masyarakat dapat berharap ada pembangunan, pengentasan kemiskinan atau program pro-rakyat lainnya. Kepala daerah bersangkutan tidak akan berpikir akan berjuang membawa Humbang Hasundutan ke arah yang lebih baik. “Saya yakin dan percaya, masyarakat Humbang Hasundutan pasti akan menoreh sejarah, jika menolak praktik TTR dalam politik Pilkada. Jika tidak masyarakat Humbang, siapa lagi? Kalau bukan dimulai dari Pilkada ini, lalu kapan lagi?” harap Hendri.
Dalam kesempatan itu, Hendri juga menegaskan, pasangan nomor 2 tidak akan menggunakan politik uang untuk memenangkan kontestasi Pilkada Humbahas. “Saya ada. Cukup kalau untuk itu. Tetapi pilihan kita adalah tidak! Itu sesuai dengan arahan dan instruksi Bapak Prabowo sebagai pemegang tampuk pimpinan Gerindra sekaligus presiden. Sebagai kader, saya tegak lurus!,” tegas Hendri.
Dengan demikian, jika terpilih nantinya, Hendri dan Yanto, akan menggunakan APBD Humbang Hasundutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Saya yang antarkan langsung ke depan rumah warga. APBD itu memang untuk masyarakat. Baik itu dalam bentuk pembangunan fasilitas umum, sarana pendidikan, kesehatan, atau sektor-sektor penting lainya. Apa pun itu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Masyarakat adalah prioritas. Apalagi APBD Humbang Hasundutan tidak sampai Rp.1 triliun dan itu bukan untuk kepala daerah,” papar Hendri.
Hendri juga menyatakan komitmen akan memanfaatkan APBD Hasundutan secara efisien, efektif, tepat sasaran, sekaligus menjamin setiap dana yang dialokasikan akan langsung sampai kepada rakyat tanpa ada pemotongan atau penyalahgunaan.
Penghujung Deklarasi Tolak Money Politic (TTR), Hendri mengajak seluruh masyarakat untuk bergandengan tangan memberantas mafia birokrasi yang selama ini menghambat jalannya pemerintahan yang bersih dan transparan. Selain itu, Hendri dan Yanto juga berkomitmen menjadi pemimpin yang tegas, tanpa ada intervensi atau kepentingan pribadi yang merugikan rakyat. “Sekali lagi, saya tegak lurus dengan program-program pemerintah. Tolak korupsi, tolak TTR dalam politik, komit pada perjuangan rakyat. Dengan begitu, saya optimis Humbahas akan menjadi kabupaten terdepan,” pungkas Hendri.