Sempat Terpencar, Jumlah Pengungsi Rohingya di Deliserdang Bertambah Jadi 153 Orang
- Istimewa/VIVA Medan
Citra mengatakan ada penolakan warga terhadap pengungsi Rohingya, namun dia meminta warga untuk tidak terlalu reaktif dan terprovokasi belum tentu kebenarannya. Kini berkumpul dengan berbagai pemangku kepentingan yang tengah mencari solusi untuk menentukan lokasi pengungsi Rohingya.
"Keberatan warga prinsipnya kami terima, namun kami harus bisa menjelaskan memberikan pemahamannya situasi seperti ini, jadi kami berjanji pada masyarakat jangan terlalu reaktif kali dan terprovokasi isu yang kadang tidak benar. Sementara mereka di kantor camat ini aman, mudah mudahan," kata Citra.
Sementara itu, Polresta Deli Serdang menurunkan tim Dokkes untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 153 orang Etnis Rohingya. Hasildari pemeriksaan Tim Dokkes Polresta Deliserdang ditemukan penyakit gatal gatal atau penyakit kulit, demam, batuk pilek dan diare.
Sementara itu, Kapolresta Deliserdang, Kombes Pol. Raphael Sandhy Cahya Priambodo, S.IK mengatakan bahwa kehadiran Tim Dokkes dari Polresta Deli Serdang ini untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap Etnis Rohingya. “Tindakan ini adalah sebagai langkah dan upaya dari Polresta Deli Serdang dalam gerakan kemanusiaan, pelayanan kesehatan terhadap warga Rohingya,” ucap Raphael.
Sebelumnya, ratusan pengungsi etnis Rohingya asal Myanmar terdapat di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Kamis Subuh, 24 Oktober 2024, sekitar pukul 04.00 WIB.
Berdasarkan informasi dihimpun, 153 warga etnis Rohingya itu, menggunakan satu perahu besar, terdampar di pantai tersebut. Warga sekitar yang melihat banyaknya kehadiran orang asing, dilaporkan ke Pos Angkatan Laut (AL) Pantai Labu.