Perajin Anyaman Pandan Pantai Cermin Eva Harlina, Siapkan Regenerasi dan Mengubah Mindset Anak Muda

Hasil dan proses anyaman pandan produk Menday Gallery and Souvenir.
Sumber :
  • Aris Dasril/VIVA Medan

“Sekarang karena kebijakan pemerintah dalam pembinaan produk dalam negeri kita coba bekerjasama dengan BUMN dan pemerintah dalam bentuk souvenir, godieback dan itu berbahan dari anyaman daun pandan,” tutur wanita 41 tahun itu.

Nasib Anyaman Pandan Desa Pantai Cermin di Tangan Generasi Ketiga

Anyaman pandan produk dari Desa Pantai Cermin Kanan ini memproduksi mulai dari tikar, tas, dompet, hingga sandal hotel. Masyarakat Desa Pantai Cermin Kanan, Kecamatan Pantai Cermin sangat mengenal anyaman yang sudah berlangsung secara turun temurun.

Proses anyaman pandan Desa Pantai Cermin Kanan.

Photo :
  • Aris Dasril/VIVA Medan

Eva mengaku, jika dirinya adalah generasi ketiga yang menjaga kekayaan dari Desa Pantai Cermin Kanan akan melimpahnya daun pandan laut atau dalam bahasa latin disebut Pandanus odorifer. Dari dulu dan kini, masyarakat Desa Pantai Cermin yang didominasi suku Melayu secara turun temurun belajar dan memahami anyaman daun pandan oleh Kaum Hawa.

Namun, dulu produk yang dihasilkan hanya sebatas tikar saja. Perkembangan zaman, anyaman daun pandan laut ini pun merambah bentuk lainnya, yakni, tas, dompet, tempat tisu, sandal hingga sajadah yang menjadikan penambahan pilihan bagi konsumen.

“Kami generasi ketiga, setelah nenek dan ibu kami. Sekarang banyak permintaan produk anyaman itu berkembang. Kami generasi ketiga ini membuat produk turunan seperti tas dan yang lainnya, kita buat untuk menjangkau pasar yang lebih luas,” jelas Eva.