UMK Academy 2024, Pertamina Beri Energi Baru Menuju UMK Maju dan Siap Naik Kelas

Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

VIVA Medan - Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, tidak saja menyalurkan energi kepada masyarakat. Tapi, juga berkontribusi dalam pembinaan Usaha Mikro Kecil (UMK) dengan meningkatkan daya saing dan mendorong UMK naik kelas melalui program Pertamina UMK Academy 2024.

Pertamina Regional Sumbagut pada tahun melalui program UMK Academy 2024 menjaringkan 1.686 pelaku UMK menjadi peserta di tingkat regional, dari total pendaftaran mencapai 8.000 UMK lebih.

"Bahwa tujuan diadakannya program UMK Academy 2024, ini adalah untuk komitmen kita agar UMK naik kelas, khususnya untuk usaha mikro kecil agar terus berkembang," ucap Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria kepada wartawan, di Kota Medan, Kamis 11 Juli 2024.

Satria mengungkapkan pihaknya, menghadiri para ahli dalam bidang UMK dan pemasaran, untuk memberikan pelatihan kepada pelaku UMK binaan Pertamina, menghadapi pasar nasional dan tembus pasar internasional.

"Yang kita lakukan di UMK Academy ini, dengan memberikan pelatihan baik secara online maupun secara offline, dengan mendatangkan ahli-ahli di bidang UMK dan lebihnya kepada pemasaran," kata Satria.

Satria menjelaskan kontribusi dalam pengembangan dan dorong UMK naik kelas, dengan pelatihan dari segi produksi, pengemasan hingga pemasaran. Kemudian, menjumpai buyer memperkuat pasar dalam setiap event pemeran UMK.

"UMK Academy kali ini berbeda dengan UMK sebelumnya. Karena tahun sebelumnya khusus binaan dari Pertamina. Kalau sekarang ini tidak hanya binaan dari Pertamina tapi kita juga membuka kesempatan bagi UMK secara umum," jelas Satria.

Program Pertamina UMK Academy 2024 dengan mengusung tema 'Beri Energi Baru Menuju UMK Maju' berlangsung 5 hingga 10 Juni 2024, lalu. Lanjut, Satria mengungkapkan dari kegiatan ini, memberikan dampak positif bagi peserta atau pelaku UMK dalam acara tersebut.

"Di mana yang mendaftar itu ada 8.000 UMK dan kita seleksi, untuk wilayah Regional Sumbagut itu sekitar 300 UMK dan itu dibina ada rensume yaitu Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut dan Rumah BUMN. Dan akhirnya, akan diambil 2 pelaku UMK yang terbaik dan ini masih terus berproses," kata Satria.

Satria mengatakan UMK yang banyak dilakukan pembinaan, adalah UMK berasal produksi rumah seperti makanan dan minuman, hingga souvernir khas Sumatera Utara, seperti ulos, kain tenun batak dan lainnya.

Satria menjelaskan dalam penjaringan 300 UMK akan disaring menjadi 104 peserta lolos seleksi dari berbagai sektor, seperti makanan, minuman, kerajinan tangan, fashion dan lainnya. Terpilih menjadi dua pelaku UMK terbaik, akan menerima hibah alat teknologi tepat guna.

"Yang terbaik itu, akan masuk ke UMK Academy tingkat nasional dan dibina lagi dan akan kita pilih, untuk masuk tingkatan selanjutnya. Nanti tingkat nasional kita pilih dua terbaik," kata Satria.

Satria mengatakan selain dilakukan pembinaan, pelaku UMK binaan Pertamina diberikan modal pinjaman hingga peralatan produksi. Kemudian, dibantu dalam administrasi usahanya, seperti izin usaha, hingga sertifikasi halal dan BBPOM.

"UMK yang telah lolos akan mendapat manfaat yang pertama bagaimana tips and tricks untuk memasarkan produk mereka di tengah era digitalisasi saat ini. Selain itu kita membuka bagaimana coching clinic ini bisa menciptakan ekosistem dalam UMK itu sendiri," jelas Satria.

Satria menjelaskan dalam program ini, Pertamina juga membina dan meningkatkan kapasitas pelaku UMK untuk menghadapi era digital dengan melirik pasar online, dan tidak terfokus dengan penjualan offline.

"Karena UMK itu, harus tahu pasarnya seperti apa dan ketika sudah bergabung, dalam satu Academy akan lebih luas lagi pengetahuannya dan dia terbuka untuk menjalin koneksi dan kita memfasilitasi hal itu. Ini merupakan program rutin yang dilakukan Pertamina dan Tahun ini merupakan tahun kelima diadakannya UMK Academy," kata Satria.

Satria mengungkapkan program tidak mendorong pertumbuhan ekonomi bagi pelaku UMK binaan Pertamina. Sehingga akan berdampak dengan masyarakat, dengan terbuka lapangan yang baru. "Karena UMK itu perlu di fasilitasi seperti koneksi dan harus ada pembinaan bagaimana produknya bisa bisa diterima secara regional maupun global. Program ini juga akan berkelanjutan dari sisi ekonomi bagi masyarakat," jelas Satria.

Mitra binaan Pertamina, perdana ekspor 2,5 ton kerupuk kulit ikan patin ke Malaysia.

Photo :
  • Dok Pertamina Sumbagut

Melalui program UMK binaan Pertamina, terkhusus di regional Sumbagut, sudah UMK naik kelas dengan tembus pasar nasional maupun internasional. Sehingga multi manfaat dirasakan dalam program ini. Salah satu binaan Pertamina tembus di pasar internasional adalah CV Raja Patin Indonesia, memproduksi kerupuk kulit ikan patin, dan baru mengekspor 3.800 pack dengan total berat capai 2,5 ton kerupuk ikan patin ke Malaysia.

Pelepasan ekspor perdana kerupuk kulit ikan patin ke Malaysia bertempat di Kantor Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Medan I, Rabu 3 Juli 2024, lalu. Dilepas langsung oleh Pj Gubernur Sumut, Agus Fatoni dan Pertamina Sumbagut.

Pemilik CV Raja Patin Indonesia, Tri Handayani mengungkapkan kesuksesan dirinya meniti usaha hingga tembus pasar nasional dan internasional, tidak lepas kontribusi dukungan dan pembinaan Pertamina Sumbagut.

"Alhamdulillah, kita senang sekali, berkat doa serta dukungan semuanya termasuk Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Raja Patin bisa ekspor kerupuk kulit ikan patin ke Malaysia. Pengiriman perdana kerupuk kulit ikan patin ini sebanyak 3.800 pack atau sekitar kuotanya 2,5 ton," ucap Tri Handayani.

Atas hal itu, Tri Handayani mengaku bangga menjadi bagian dari UMK binaan dan mengucapkan terima kasih kepada Pertamina. Karena, banyak ilmu didapatkan dalam program ini, berupa pendampingan, pelatihan, permodalan, hibah alat usaha, dan diikutsertakan dalam pameran nasional serta internasional.

"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pertamina yang sudah berkali-kali membantu dan membina Raja Patin. Pokoknya kami bangga menjadi mitra binaan Pertamina, i love Pertamina," kata Tri Handayani.

Tri Handayani bergabung menjadi mitra binaan Pertamina sejak 2019 dan ia juga merupakan alumni UMK Academy 2021. Kini, ia sudah menjadi mitra binaan Pertamina yang sukses dan mandiri sejak tahun 2022. Menurutnya, kunci sukses dalam bisnis yaitu tekun, gigih dan tidak mudah menyerah.

"Kerupuk kulit ikan Raja Patin ini sudah tersedia di minimarket. Omzet kita sebelum ekspor itu bisa mencapai Rp3 miliar per tahun," tegas Tri Handayani.