Dilaporkan ke Polisi, Ketua PAN Sumut Angkat Bicara dan Beberkan Pemicu Masalahnya

Ilustrasi penganiayaan.
Sumber :
  • istockphoto.com

Tidak terima dan memprotes surat mandat tersebut. Ahmad melaporkan hal itu, kepada pimpinan wilayah Muhammadiyah Sumut. Dia meminta dirinya dan Riduwan tidak usah diizinkan masuk dalam ruang rapat tersebut.

"Saya jelaskan, laporkan kepada pimpinan Muhammadiyah Wilayah Sumut. Sudah damai-damai, peserta Ketua dan Sekretaris yang lama. Saya tidak terima, itu forum resmi. Kalau Muhammadiyah tidak menerima, lebih bagus coret dua-duanya," kata Fauzan.

Saat berada di dalam ruang rapat tersebut, Fauzan mengaku dipanggil keluar oleh panitia musyawarah dan diluar sudah ada Riduwan. Ia menilai melihat muka Riduwan seperti menantang dirinya.

"Di luar mukanya, macam melawan dan mengejek. Tentunya, saya emosi. Saya pelatih, saya seniornya, kok kurang ajar gitu. Sudah diganti dibuat mandat. Emosi saya disitu, tidak terkontrol. Saya tunjang dia, bukan dipukul. Saya tendangkan sekali, mungkin karena emosi dia. Dia membalas memukul. Ketika saya mau pukul, kawan-kawan dan senior di tapak suci, gak terima," ucap Fauzan.

Bantah Penganiayaan, Masalah Dimediasi Muhammadiyah Sumut

Atas kejadian itu, Fauzan mengklarifikasi terkait pemberitaan bahwa penganiayaan itu, terkesan sudah direncanakan. Ia mengungkapkan semua hanya spontanitas karena tersulut emosi.

"Jadi, pertama yang perlu saya jelaskan. Kalau itu, direncanakan tidak benar. Itu spontanitas, itu ditempat acara Muspimwil, polisi ada situ, pihak keamanan ada disitu, panitia. Tidak mungkin kita menganiaya, ada polisi. Tentunya, kita dibawa ke kantor polisi," jelas Fauzan.