Jalur Medan-Berastagi Lumpuh Gegara Waega Demo di Polsek Pancur Batu, Ini Tuntutannya

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy John Sahala Marbun tunjukkan barang bukti, yakni senapan angin.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

VIVA Medan - Ratusan masyarakat melakukan aksi unjuk rasa di depan Markas Polsek Pancur Batu, Polrestabes Medan, Jalan Jamin Ginting, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Selasa 5 Maret 2024. Akibatnya, jalur Medan-Berastagi lumpuh total karena masa pendemo menduduki ruas jalan tersebut.

Demo tersebut, terkait bentrokan ormas kepemudaan, di Jalan Jamin Ginting, Kabupaten Deliserdang, Jumat 1 Maret 2024. Atas bentrokan tersebut, para pendemo menuntut kelima orang diamankan pihak kepolisian, masing-masing berinisial DS (50) yang merupakan Ketua IPK Pancur Batu, ASG (28) Sekjen IPK Pancur Batu, EG (28), BST (24) dan MS alias C (39).

Demo itu, menuntut kepada pihak kepolisian melakukan penangkapan dari satu kelompok OKP, kelompok yang berseteru, juga harus diamankan atau ditangkap.

Atas demo tersebut, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Teddy JS Marbun mengungkapkan bahwa para demo, untuk mempercayai proses hukum kepada pihak kepolisian, akan dilakukan pengusutan kasus ini, secara adil.

"Polrestabes Medan beserta jajaran, mengimbau kepada inang-inang di Pancur Batu untuk menyerah kan sepenuhnya proses hukum yang ada," ucap Teddy kepada wartawan, Selasa 5 Maret 2024.

Teddy mengungkapkan pihaknya terus mendalami kasus ini, bila mana indikasi terlibat dalam bentrokan kedua OKP itu, akan dilakukan proses hukum.

"Karena ada dua korban, dua orang sopir terjadinya penganiayaan (penembakan senapan angin dan pengrusakan)," jelas Teddy.

Teddy mengimbau kepada masyarakat dan emak-emak, melakukan aksi unjuk rasa untuk membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing.

"Kita harap inang-inang di Pancur Batu untuk kembali ke rumahnya masing-masing beraktivitas, biar proses hukum yang berjalan, kita tetap menegakkan aturan siapa yang berbuat dia yang bertanggungjawab," jelas Teddy.

Lebih lanjut, Teddy menjelaskan pihaknya juga mengupayakan mediasi dan meminta bantuan dari tokoh masyarakat, tokoh agama untuk menberikan pengertian kepada masyarakat yang berunjuk di Polsek Pancur Batu, agar membubarkan diri.

Pemicu Bentrokan Kedua OKP

Kasus bentrokan itu, berawal dua kubu ormas kepemudaan IPK vs PKN ini, tersinggung saat anak ketua ormas kepemudaan yang melintas naik mobil di Jalan Jamin Ginting Kecamatan Pancur Batu, Jumat 1 Maret 2024.

Kapolrestabes Medan mengungkapkan untuk awal penyeledikan dilakukan pemeriksaan CCTV di lokasi kejadian dan memeriksa saksi-saksi.

"Dari CCTV yang kita dapat awal mulanya anak ketua PAC (IPK) ini lewat di depan Jalan Jamin Ginting, pada saat di situ ada melewati sekelompok Ormas PKN," ucap Teddy.

Teddy menjelaskan sejumlah orang dari PKN sempat mengolok-olok anak ketua ormas yang lainnya itu. Namun, Kapolrestabes Medan tidak menjelaskan secara detail. Karena, masih di dalam pada proses penyidikan pihak kepolisian.

"Pada saat melewati ada bahasa turun, ada melakukan olok-olok. Kita lihat CCTV anaknya ketua ini turun mendatangi sekelompok itu (cekcok) akhirnya direlai lalu (pergi) mobilnya digeber-geber," jelas Teddy.

Hal itu, menjadi puncak ketegangan dan kondisi memanas sopir yang mengangkut tanah timbun dari PT Key Key, yang diduga bagian dari ormas PKN, mendapat semacam serangan balasan.

"Kemudian korban Ivan Sanzes (sopir) diberhentikan oleh lima orang pelaku yang tidak dikenal dan langsung melakukan pengerusakan terhadap truk dengan cara melempari kemudian pelaku juga ada melakukan penembakan yang viral kemarin menggunakan senapan angin," ucap Teddy.

Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka-luka di sekujur tubuh, dan dibagi wajah, terkena senapan angin. Kemudian, pada hari yang sama pelaku juga menyerang sopir truk lainnya.

"Korban yang lain sopir truk juga Simon Tarigan yang merupakan sopir truk PT Key Key juga diberhentikan dan dilakukan pengerusakan terhadap korban dan ada yang melakukan penembakan senapan angin yang mengakibatkan korban luka," kata Teddy.

Polisi yang menerima laporan kasus itu kemudian melakukan penyelidikan lebih lanjut dan menangkap 5 orang pelaku pengerusakan dan penganiayaan. Diamankan barang bukti berupa dua unit senapan angin, tiga bilah klewang satu buah pisau dua buah keris, satu buah potong baju jaket anti peluru dan 90 anak panah.

"Kejadian ini bukan hanya ini saja. Kita juga mencari pelaku lain (dari ormas lainnya), ini ada satu korban dari salah satu ormas kita lakukan penyelidikan," jelas Teddy.