Usai Penghitungan Suara, Ketua PPK di Madina Tewas Diduga Minum Racun Rumput
- Pixabay
Parlan sempat masuk ke ruang ICU RS Penyabungan. Tidak lama berselang, sekitar pukul 12.00 WIB. Dilaporkan Ketua PPK meninggal dunia. Atas kejadian itu, Ikhsan mengungkapkan pihaknya, tidak berwenang menyebutkan Parlan meninggal dunia, karena bunuh diri atau tidak. Karena, berhak menyampaikan hal itu, pihak kepolisian.
"Diagnosa (minum racun atau tidak) itu, yang menyampaikan itu, adalah dokter," jelas Ikhsan.
Ikhsan membantah bahwa korban mengakhiri hidupnya diduga minum racun, karena beban kerja. Karena, di Kecamatan Pakantan hanya memiliki 11 TPS saja. Jadi, tidak membuat beban kerja terlalu besar.
“Di Pakantan ini hanya 8 desa. Totalnya 11 TPS di sana. Semua laporan, tidak ada pernah ada maslaah kepemiluan di sana. Tidak ada kendala di sana,” jelas Ikhsan.
Ikhsan mengungkapkan Parlan juga sempat melaporkan kepada KPU Madina bahwa proses perpindahan kotak suara dari TPS ke Kecamatan berjalan lancar.
“Kami juga belum paham kenapa bisa sampai seperti itu. Kalau beban kerja, seperti yang saya ceritakan tadi,” ucap Ikhsan.
Sementara itu, Kapolres Mandailing Natal AKBP Arie Sofandi Paloh mengungkapkan pihaknya, masih mendalami kematian Parlan yang menjadi Ketua PPK pada Pemilu 2024 ini.