Pengendalian Inflasi, Upayakan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Strategis

Sekda Provinsi Sumut, Arief S Trinugroho.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

“Hal ini dapat meminimalisir meningkatnya permintaan ketika pasokan sedang terbatas, karena sudah tersedia banyaknya pilihan produk turunan hortikultura di pasar,” kata Hassanudin.

Kepala Perwakilan Bank Indonesi (BI) Provinsi Sumut Wira Kusuma mengatakan, beberapa komoditas yang menjadi perhatian jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di akhir tahun ini, antara lain minyak goreng, telur ayam, daging ayam ikan dencis, sawi hijau dan aneka cabai. Termasuk beras.

“Beberapa permasalahan masih membayangi inflasi pangan termasuk beras dari sisi produksi, distribusi dan konsumsi memerlukan solusi jangka pendek dan jangka menengah, ujarnya.

Sebagai 'quick win', menurut Wira Kusuma, beberapa upaya yang perlu dilakukan dalam 1-2 bulan ke depan antara lain mengantisipasi potensi peningkatan curah hujan, memperkuat koordinasi dan komunikasi dengan Satgas Pangan untuk mengawasi penjualan pangan, termasuk beras ke luar sumut.

Kemudian menurut Wira Kusuma, perlu juga pemanfaatan Belanja Tidak Terduga (BTT)) dalam bentuk subsidi ongkos angkut bahan pangan, serta dana dekon untuk pelaksanaan pasar murah.

“Bulog juga perlu mengawal impor beras ke Sumatera Utara untuk mengamankan pasokan. Ditambah optimalisasi peran BUMD atau PUD untuk stabiisasi pasokan dan harga,” pungkasnya.

Rakor TPID Sumut dilaksanakan selama dua hari, 2-3 November 2023. Turut hadir, Kepala Perum Bulog Sumut Arif Mandu, Kepala Kantor KPPU Kanwil I Ridho Pamungkas, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Agus Tripriyono, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Naslindo Sirait, Kepala Biro Perekonomian Poppy Hutagalung, perwakilan TPID Kabupaten/Kota se-Sumut dan perwakilan OPD Sumut.