Pertahankan Kuliner Khas Pakpak, Srikandi Ganjar Dorong Potensi Pelleng Jadi Wirausaha

Srikandi Ganjar Sumut perkenalkan Pelleng kuliner tradisional khas Pakpak.
Srikandi Ganjar Sumut perkenalkan Pelleng kuliner tradisional khas Pakpak.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Kuliner tradisional khas suku Pakpak yakni Pelleng, bisa menjadi peluang usaha bagi masyarakat dalam berwirausaha. Hal tersebut yang membuat Srikandi Ganjar Sumatera Utara (Sumut) memberikan edukasi kepada masyarakat untuk melestarikan Pelleng.

Edukasi tersebut diselenggarakan di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumut, Kamis 19 Oktober 2023. Makanan yang terbuat dari nasi bertekstur lunak dengan campuran rempah rempah seperti kunyit, lengkuas, bawang, cabe dan lain-lain ini memiliki cita rasa gurih dan pedas.

Bendahara Srikandi Ganjar Sumut, Bina Safrina mengungkapkan selain menjadi santapan pada acara-acara penting seperti pesta adat, festival budaya hingga untuk tamu istimewa, Pelleng ini bisa menjadi peluang usaha bagi masyarakat.

Keotentikan rasa dari Pelleng ditambah belum banyak masyarakat awam yang mengenal kuliner khas Pakpak tersebut, lanjut Bina, membuatnya memiliki potensi untuk menambah pundi-pundi rupiah pendapatan keluarga.

Menurut dia, Pelleng bisa dijual dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp15 ribu sampai Rp25 ribu tergantung dari lauk yang dipilih, mulai dari ayam hingga ikan.

"Tentunya itu, karena kita juga disini buat pelatihan-pelatihan seperti ini agar bisa menjadi ladang usaha juga untuk mereka," jelas Bina.

Makanan ini juga memiliki nilai historis bagi suku Pakpak. Dulunya Pelleng disajikan suku Pakpak kepada para prajurit yang akan pergi ke medan perang. Konon, Pelleng ini dipercaya mampu memberikan tambahan asupan energi bagi prajurit.

Oleh karena itu, kuliner tradisional khas suku Pakpak ini harus tetap dilestarikan dan dijaga eksistensinya. Dia berharap, dengan adanya pelatihan ini mampu menginspirasi masyarakat untuk berwirausaha, sehingga meningkatkan taraf perekonomian masyarakat setempat.

"Jadi, pelleng ini tuh bisa digunakan untuk syukuran-syukuran (tetapi) bisa juga dibuat untuk umum, jadi pelleng ini bisa dijual ke masyarakat-masyarakat sini," tutup Bina.

Lili Rahmawati Simanjuntak (24) masyarakat Desa Lae Ikan mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Srikandi Ganjar Sumut. Setelah pelatihan ini, Lili ingin mencoba membuat Pelleng yang nantinya bila berhasil dapat menjadi peluang usaha.

"Ya pengennya mau buat usaha lah karena pembuatannya pun bisa dibilang itu seperti sama dengan gulai gitu. Pengen buat usaha aja gitu," kata dia.