Tanam 10 Ribu Bibit Mangrove di Langkat, Pj Gubernur Sumut: Melindungi dari Intrusi Air Laut

Aksi penanaman dan pemeliharaan pemulihan kawasan hutan dan penyelamatan ekosistem mangrove di Kabupaten Langkat.
Sumber :
  • Dok Pemprov Sumut

Yuliani Siregar mengatakan, Pemprov Sumut akan bekerja sama dengan Badan Restorasi Mangrove dan Gambut (BRMG) memulihkan kawasan mangrove, termasuk aspek sosial dan ekonomi.

"Kita akan kerja sama dengan BRMG dan semua stakeholder, kita juga libatkan anak-anak muda agar kecintaan mereka pada mangrove tumbuh, karena mereka yang kita harapkan bisa melestarikan ini," kata Yuliani Siregar.

Lebih jauh, Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BRGM, Gatot Subiantoro menjelaskan, selain aspek sosial dan ekonomi, dampak kerusakan lingkungan juga sangat penting diperhatikan. Setiap tahunnya, daratan Sumut terkena intrusi air laut sekitar 14 meter per hektare dan untuk memperbaikinya butuh sekitar Rp5 juta – Rp 6 juta/meter.

"Kalau terkena intrusi harus dibenahi agar tidak merusak perkebunan, pemukiman, di Labuhanbatu ada masyarakat yang harus merelakan sebagian kebun sawitnya untuk jadi hutan mangrove, ada lagi kebun kelapa yang rusak dan jumlahnya ribuan," kata Gatot.

Turut serta pada Pemeliharaan dan Pemulihan Kawasan Mangrove ini, Pj Ketua TP PKK Sumut Dessy Hassanudin, Forkopimda Sumut serta OPD terkait lainnya. Hadir juga komunitas pencinta lingkungan, tokoh masyarakat serta anak-anak muda Lubuk Kertang.