34 Jamaah Haji Asal Sumut Wafat, Dinkes Sumut Antispasi Penyakit Menular

Kadinkes Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan.
Sumber :
  • BS Putra/MEDAN VIVA

"Setelah kepulangan haji ini, mereka mendapatkan kartu K3JH. Kalau dalam 14 hari ada demam tinggi kemungkinan itu ada membawa penyakit dari luar. Karena itu dia harus lapor dengan puskesmas. Kalau dalam 14 hari tidak ada, juga dia wajib lapor juga ke Puskesmas. Karenanya kartu itu dipulangkan ke Puskesmas," ucap Alwi.

Alwi mengatakan bila jamaah haji sakit, akan dilakukan penanganan medis berjenjang melihat rekam medis yang dideritanya tersebut. Ia memastikan seluruh biaya perobatan jamaah haji yang sakit, ditanggung pemerintah alias gratis.

"Kalau jamaah ada demam dan peyakit infeksi. Itu semua ditanggung pemerintah. Kita pantau itu," ucap Alwi.

Alwi mengungkapkan pihak juga melakukan pemantauan dan antisipasi terhadap Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Karena, banyak yang ditemukan kasus virus tersebut, di Asia Tenggara ini.

"MERS ini sama aja semuanya kita pantau. Semua ini dari seluruh dunia jadi macam-macam. Yang MERS itu kan, sejenis virus yang menyerang pernapasan juga yang terjadi di daerah Asia Tengah dan yang kesana (Arab Saudi) itu kan banyak juga," kata Alwi.

Alwi mengungkapkan bahwa hingga kloter ke-6 pemulangan jamaah haji asal Sumut ini. Belum ada ditemukan atau terindikasi penyakit menular dibawa oleh jamaah haji ini. 

"Sejauh ini pemantauan kita, untuk penyakit menular belum ada yang terindikasi. Kemarin di kloter 6, ada satu yang demam dan sesak nafas tapi setelah di cek tidak ya," kata Alwi.