Keluhkan Asupan Gizi, Angkat Besi Sumut Hanya Bidik 1 Emas di PON 2024

Pelatih kepala Tim Angkat Berat Sumut, Supeni (baju hitam).
Sumber :
  • Istimewa/MEDAN VIVA

“Rata-rata target di kelas 55 kilogram itu 116 untuk snatch dan 140 untuk angkatan clean and jark. Jadi, saat ini 91 persen atlet tersebut sudah dalam tahap itu. Makanya, saya dengan ini berharap kelanjutannya adalah atlet tersebut dapat pembinaan khusus," katanya.

Secara mentalitas, Supeni juga mendorong agar lifter yang memiliki kans medali bisa diberlakukan khusus agar target yang diusung tidak meleset. Sedangkan secara fisik, dirinya juga telah mendatangkan ahli fisik dari Unimed guna menunjang performa mereka.

“Kami berharap beberapa atlet kami mendapat binaan khusus, terutama eks PON dan atlet muda potensial yang telah disiapkan. Untuk capai hal itu sangat berat karena materi yang ada saat ini saya latih baru mencapai paling terbaiknya 80 persen dari peraih-peraih medali yang notabennya atlet pelatnas. Yolanda Putri sudah mulai bergabung dan Razis Azazi perkembangannya juga sudah mulai lumayan dan kondisi sekarang mulai pulih,” aku Supeni.

Sementara pengawas dan Pendamping (wasping) cabor angkat besi, Doni Damanik mengapresiasi program latihan yang dijalani lifter meski harus diakui untuk sisi non teknis masih ada kendala. Doni menilai target satu emas sudah sangat realistis. Sebab, saat ini dari 10 atlet yang masuk dalam pelatda penuh, hanya dua lifter yang masuk kategori prioritas.

“Peralatan angkat besi memang masih kurang, apalagi angkat besi ini saat cabor yang lain belum lakukan pelatda penuh, mereka sudah terlebih dahulu. Bahkan sudah ada yang tinggal di gedung PABSI di jalan veteran. Meski kondisinya juga memprihatinkan, dengan semangat mereka malah ada yang sebagian menunda sekolahnya untuk memprioritaskan PON,” ujarnya.

KONI Sumut dikatakan Doni juga berencana mengupayakan agar adanya penambahan kuota bagi atlet pelatda PON, mengingat masih ada 10 kelas yang belum terisi. Pihaknya juga berupaya mengikutsertakan para lifter menjajal event skala nasional guna menambah pengalaman bertanding sebelum PON.