Fotografer Asal Medan Arifin Al Alamudi, Pamerkan Karyanya di Pameran Foto Keberagaman di Kampus UIII Depok
- Istimewa/VIVA Medan
VIVA Medan - Fotografer asal Medan, Arifin Al Alamudi dan fotografer asal Jogjakarta Elis Z. Anis pameran foto bertajuk Living Together: A Visual Journey of Indonesia's Religious Harmony di Lantai 1 Perpustakaan Jusuf Kalla Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok. Kegiatan ini, berlangsung sejak 2 hingga 6 Desember 2024.
Pameran foto ini resmi dibuka oleh Rektor UIII, Prof Jamhari Makruf didampingi Dekan Fakultas Ilmu Sosial UIII, Dr Philips J. Vermonte dan jajarannya siang tadi. Prof Jamhari mengaku bangga dan senang pameran foto ini bisa berlangsung bersamaan dengan The 3rd Symposium on Muslim Politics in World Society: Religious Diversity in an Age f Resurgent Nationalisms, Tecnological Polarisations, and State Power pada 2-3 Desember.
Pameran ini menjadi warna baru yang memeriahkan simposium yang sudah ketiga kali digelar dan baru kali ini diisi dengan pameran foto. Ia juga berharap pameran ini semakin membuat ramai dan menarik perhatian pengunjung perpustakaan UIII yang tengah viral. Total kunjungan ke perpustakaan yang dibuka untuk umum ini rata-rata 1.000 orang per hari.
"Jadi orang-orang yang datang ke perpustakaan bisa melihat-lihat dan foto-foto yang dipamerkan berisi keberagamaan umat beragama di Indonesia sungguh luar biasa, padahal dikerjakan dalam waktu dua bulan. Selamat menikmati pameran foto ini," ujar Prof Jamhari.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial UIII, Dr Philips J. Vermonte mengatakan kedua fotografer yang memamerkan sekitar 30 foto ini adalah penerima Fellowship dari Fakultas Ilmu Sosial UIII. Menurutnya ide pameran ini muncul karena selama dua kali pelaksanaan simposium hanya memberi fellowship pada penulis saja.
"Jadi tiba-tiba ide muncul, jangan tulisan melulu, kenapa gak kita beri fellowship untuk fotografer juga agar menghasilkan foto tema keberagaman? Waktu perekrutannya sangat singkat dan terpilihlah dua fotografer, Pak Arifin dan Mbak Elis. Hasil fotonya luar biasa, mereka merekam berbagai aktivitas keberagaman dan keharmonisan umat beragama di Indonesia, sangat inspiratif padahal waktunya sangat terbatas," jelasnya.
Total, tambah Dr Philips, ada 100 foto yang dihasilkan oleh kedua fotografer penerima fellowship. Namun karena keterbatasan tempat hanya 30-an foto yang dipamerkan. Tahun depan ia berjanji akan membuat pameran foto yang lebih besar lagi.