Pemutusan Proyek Rp2,7 Triliun di Sumut, Waskita Karya Angkat Bicara
- Istimewa/MEDAN VIVA
“Kami masih sangat berkomitmen untuk menyelesaikan proyek tersebut. Hal itu, kami buktikan dengan langkah-langkah seperti memobilisasi alat berat pada ruas-ruas baru, yang akan di kerjakan di beberapa Kabupaten/Kota di Sumatera Utara,” ucap Ermy.
Ermy mengatakan pihak Waskita juga melakukan penambahan set alat pekerjaan aspal. Untuk meningkatkan produktivitas pekerjaan dan pembangunan Asphalt Mixing Plant (AMP) baru yang terletak di Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Simalungun, Gunung Tua, Kotanopan, Kota Binjai dan Kabupaten Nias.
Tak hanya itu saja, Ermy mengungkapkan pihaknya juga secara mandiri, telah melakukan penanganan terhadap kendala utilitas, yang seharusnya merupakan tanggungjawab dari Pemilik utilitas misalnya pipa milik PDAM dan pipa swadaya masyarakat, yang berada pada posisi bahu jalan.
“Proyek tersebut juga per 16 April 2023, realisasi pengerjaannya sudah mencapai 37 persen dari rencana yaitu 57 persen. Namun keterlambatan tersebut dikarenakan beberapa hal yang menyangkut faktor eksternal,” sebut Ermy.
Ermy mengungkapkan bahwa sejak dimulainya pekerjaan dari tanggal 10 Juni 2022, lalu sampai dengan saat ini. Masih terdapat kendala utilitas di lapangan yang menjadi tanggungjawab pemilik utilitas.
"Dan permasalahan pembebasan lahan dimana perseroan telah beberapa kali memberikan surat notifikasi namun hingga saat ini belum terdapat tanggapan tertulis dari pihak pengguna jasa. Hal tersebut yang menghambat pelaksanaan pekerjaan,” tutur Ermy.