Ternyata Bukan Hajar, Bripka RR Ngaku Diperintah Ferdy Sambo Tembak Brigadir J

Bripka RR, terdakwa pembunuhan berencana Bripka J.
Sumber :
  • (VIVA)

Bripka RR, terdakwa pembunuhan berencana Bripka J.

Photo :
  • (VIVA)

"Saya duduk terus bapak menanyakan ada kejadian apa di Magelang. Saya jawab tidak tahu, terus bapak diam, tiba-tiba menangis sambil kelihatan emosi sekali. Terus menyampaikan kalau ibu sudah dilecehkan Yosua (Brigadir J)," kata Bripka RR.

"Terus beliau menyampaikan mau panggil Yosua. Saya diminta untuk backup dan mengamankan, 'Kamu backup saya amankan saya, kalau dia melawan kamu berani gak tembak dia'. Setelah itu saya jawab, saya tidak berani pak saya tidak kuat mentalnya," sambungnya.

Selanjutnya, setelah Bripka RR bercerita, hakim pun lanjut bertanya kepada Bripka RR untuk memastikan perihal perintah yang keluar dari mulut Ferdy Sambo, tembak atau hajar. Lantas, dipastikan Bripka RR bahwa perintah yang diterimanya adalah tembak.

"Artinya terdakwa Ferdy Sambo, kalau dia melawan kamu berani tembak dia atau tidak?" tanya hakim. "Betul yang mulia," tegas Bripka RR.

"Kalimatnya begitu? bukan hajar?" tanya kembali Hakim.

"Betul yang mulia. Tidak ada kalimat hajar," kata Bripka RR.

"Tapi tembak?" ucap Hakim.

"Kalau dia melawan kamu berani gak tembak dia. Kalau dia melawan," jawab Bripka RR memastikan.

"Itu yang disampaikan Ferdy Sambo, lalu saudara mengatakan saudara tidak kuat mental?" kata hakim.

"Iya yang mulia. jadi saya tekankan bapak menyampaikan ke saya, bapak mau panggil dia (Brigadir J) untuk klarifikasi," ungkap Bripka RR Tak bisa mengikuti perintah Ferdy Sambo, Bripka RR pun diminta untuk memanggil Bharada E menghadap Ferdy Sambo di lantai tiga.