Viral! Sosialisasi Parkir Berlangganan Dishub Medan Berujung 'Keroyok' Satpam Dinas P3AKB Sumut

Aksi petugas Dishub Medan mengeroyok sekuriti P3AKB Sumut di Kota Medan.
Sumber :
  • Tangkapan layar/VIVA Medan

"Tentu saya sangat menyayangkan ya kejadian ini, karena beberapa waktu lalu, kami Dinas P3AKB Provinsi Sumatera Utara sudah mengundang, kami atas inisiatif kami sendiri, bukan ada permintaan untuk mengadakan sosialisasi, tapi karena saya dan seluruh rekan-rekan di Dinas P3AKB ini sangat mendukung kebijakan Pemko Medan," kata Herly kepada wartawan.

Herly mengatakan pihaknya juga melakukan pembelian barcode parkiran berlanganan secara on the spot, dan memberikan saran agar pembelian barcode dapat dibeli di supermarket terdekat. Hal itu, menjadi wujud dukungan Dinas P3AKB Sumut, dengan kebijakan tersebut.

"Ternyata waktu saya tadi mau absensi saya tengok ada rame-rame, ada apa?. Menurut laporan anggota saya, satpam saya dikeroyok sama teman-temean dari Dinas Perhubungan. Saya di situ bukan marah, saya terluka, kenapa ya kita sesama pemerintah dan halo kami ini yang mendukung kalian lo, kami support banget sama kebijakan Pemko Medan," jelas Herly.

Herly mengatakan paham dengan karakter sekuriti tempat dia bertugas, tidak akan arogan dan menghalangi petugas Dishub Medan menjalani tugasnya. "Tapi, saya kenal betul anggota saya, Satpam saya nggak banyak cuma 6 orang. Jadi, saya tahu betul karakternya. Mereka hanya ingin agar ASN itu bisa absen, secara absen kami tutup portalnya jam 08.00 WIB. Kami coba melakukan dialog, tapi mereka kek merasa mereka benar, dianggap satpam saya salah. Karena bahasanya tidak edukatif lah, plis deh kalau dia edukatif dia jadi sekretaris dinas nggak jadi Satpam," kata Herly dengan nada kesal.

Terpisah, Kepala bidang Pengembangan Pengendalian dan Keselamatan (PPK) Dishub Medan, Richard Medy, menjelaskan kegiatan di depan Kantor P3AKB Sumut, adalah kegiatan sosialisasi parkir berlangganan.

"Kita bukan tidak membolehkan (mereka masuk), kita kan menyortir kendaraan, punya parkir berlangganan atau tidak (kendaraan di dinas tersebut). Kalau ngak ada (stiker) parkir berlangganan, itu kami arahkan beli parkir berlangganan," ucap Richard kepada wartawan.

Richard mengungkapkan saat dilakukan penutupan akses masuk ke dalam kantor, dibuka oleh sekuriti berkaos merah dan petugas Dishub Medan, tidak terima dan berujung dengan aksi pengeroyok tersebut. "Tiba-tiba (satpam) datang, digesernya traffic cone, ya gak terima lah kita, siapa dia rupanya. Dia petugas tidak, baju preman, ya ribut. Kalau dia petugas kan tahu kita, ini ngak ngerti siapa dia. Cuma dibilang orang itu, satpam," kata Richard.