Wacana Pemilu Proporsional Tertutup, Demokrat Sumut: Seperti Memilih Kucing dalam Karung

Ketua DPD Demokrat Sumut, M Lokot Nst dan Ketua Bakomstra Chairil H.
Sumber :
  • BS Putra/MEDAN VIVA

“Ini kan namanya (seperti) memilih kucing dalam karung. Sosok yang ditetapkan partai nantinya untuk duduk, tidak tertutup kemungkinan adalah bekas koruptor, bekas pembunuh dan lain. Itu kan tidak kita harapkan,” jelas Lokot.

Pemilu 2024 di Sumut, Golkar Isi 14 Kursi Ketua dan 16 Kursi Wakil Ketua DPRD

Didampingi Kepala Bakomstrada Sumut, Chairil Huda, Ketua Bappilu DPD Demokrat Sumut, Khairul Mukmin Tambunan, Ketua BPOKK, M Sajali dan beberapa pengurus lainnya. Lokot mengaku sangat miris dengan cara berpikir dari para pihak yang berupaya mengubah kembali sistem pemilu menjadi proporsional tertutup.

Ketua DPD Demokrat Sumut, M Lokot Nasution.

Photo :
  • Demokrat Sumut
Respon Ijeck Disebut Calon Kuat Bakal Diusung di Pilgub Sumut 2024

Lokot menilai hal ini menjadi bentuk kemunduran dari sistem pemilu terbuka yang diperjuangkan lewat darah dan air mata pada saat reformasi.

“Kalau isunya adalah karena biaya mahal jika menerapkan proporsional terbuka. Maka menurut kami itu adalah alasan yang tidak tepat. Sebab, pada saat reformasi 98, ada nyawa yang dikorbankan. Jadi nggak bisa dibandingkan biaya dengan nyawa,” kata Lokot.

Apresiasi Ijeck Bawa Golkar Menang Pemilu di Sumut, Ketua AMPG : Terbukti Target Itu Tercapai

Lantas apakah Demokrat takut dengan sistem proporsional tertutup? Lokot memastikan tidak. Sebab, Partai Demokrat memiliki sosok-sosok dengan elektabilitas yang mumpuni.

“Kita nggak takut, hanya saja kita harus memperjuangkan sistem yang menurut kita terbaik bagi rakyat Indonesia,” jelas Lokot.