PKS DPRD Sumut Soroti Harga Ayam dan Telur Meroket, Imbas Omset Pedagang Turun

Anggota DPRD Sumut, Hendro Susanto.
Sumber :
  • BS Putra/MEDAN VIVA

VIVA Medan - Fraksi PKS DPRD Sumut menyoroti terkait kebutuhan pokok terus mengalami kenaikan harga seperti ayam dan telur. Sehingga, terjadi penurunan daya beli masyarakat, yang berimbas dengan omset pedagang di Sumatera Utara.

Pemprov Sumut Gelar Mudik Gratis Nataru 2024/2025, Catat Rute dan Jadwal Keberangkatannya

Hal itu, disampaikan oleh anggota DPRD Sumut dari Fraksi PKS DPRD Sumut, Hendro Susanto. Ia meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan Pemerintah Kabupaten/Kota langkah-langkah dilakukan untuk menekan harga pokok tersebut.

Untuk diketahui, bahwa ayam potongan harga di pasar di Kota Medan berkisaran Rp36 ribu hingga Rp40 ribu. Sedangkan, telur per butir, Rp1.700 hingga Rp2.000.

Masuk Zona Hijau Pelayanan Publik, Pemprov Sumut Raih Penghargaan dari Ombudsman RI

"Sejak lama kita lihat harga ayam ras dan telur menjulang di pasaran baik di Kota Medan, Binjai, Langkat serta daerah lainnya. Hal ini, berdampak pada turunnya omset, artinya ada yang terganggu dalam supply and demand," ucap Hendro kepada wartawan, Jumat 9 Juni 2023.

Hendro mengungkapkan menerima keluhan dari masyarakat, menghadapi kebutuhan pokok terus harganya meroket.

HIRO Teken Kontrak Politik 8 Program Utama, Siap Mundur Bila Tak Terealisasi 1.000 Hari Kerja

"Kami menerima aspirasi dari masyarakat. Khususnya, ibu-ibu, emak emak kita, yang mengeluhkan naiknya harga ayam ras dan telur. Mereka kaget kenapa udah naik, kok gak turun turun, kapan turunnya, begitu kira kira aspirasinya," jelas Hendro.

Hendro mengatakan kebutuhan domestik tinggi, namun tidak dibarengin dengan ketersediaan barang, makanya naik. Disamping itu, karena harga pakan ternak lagi tinggi pasca Covid. Sehingga mempengaruhi pelaku usaha.

Halaman Selanjutnya
img_title