AKBP Achiruddin Tonton Anaknya Aniaya Mahasiswa, Ibu Korban: Malah Nyemangantin

Kolase kebrutalan anak oknum perwira Polda Sumut aniaya mahasiswa.
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA Medan - Dalam video viral di media sosial, kasus penganiyaan dilakukan Aditya Hasibuan (AH) terhadap korbannya, bernama Ken Admiral. Ayah pelaku, adalah AKBP Achiruddin Hasibuan, bukan melerai perkelahian tersebut, malah memberikan dukungan kepada anaknya.

Bus Pariwisata Tertimbun Longsor Saat Melintas di Deliserdang, 7 Tewas dan 20 Luka-luka

“Jangan emosi, kalau dalam keadaan emosi kau kalah,” ucap Achiruddin sambil menepuk pundak anaknya yang tengah menghajar korban, dalam video yang dikutip VIVA, Rabu 26 April 2023.

Dalam video tersebut, tampak Aditya dengan membabi buta, menganiaya korban dengan cara membentur-benturkan kepala korban ke lantai.

Aksi Heroik Kapolrestabes Medan Panjat Atap Rumah Evakuasi Wanita Lansia Terjebak Banjir

“Gerak kau, mati kau ku buat,” ucap Aditya.

Aditya yang mengenakan celana pendek tanpa alas kaki, kemudian berdiri. Layaknya petarung Mix Martial Art (MMA), Aditya kemudian menendangi korban dan menghujaninya dengan pukulan. Dia juga sempat meludahi korban sambil terus mengumpat dengan kata-kata kotor.

Longsor Terjang Sibolangit Deliserdang, 3 Orang Meninggal Dunia Tertimbun

“Kau bilang ampun, kau bilang ampun,” kata Aditya sambil terus menendangi korban.

Sementara itu, ibu korban, Elfi Indri Putri mengungkapkan aksi sadis penganiayaan dilakukan pelaku terhadap korban. Sehingga apa dilakukan Aditya dinilai sangat kejam.

“Diinjak-injaknya anak saya, kalau lah itu anjing gigit kita, sudah ampun-ampun. Pak Achiruddin malah nyemangatin anaknya. Untung anak saya tidak meninggal,” sebut Elfi Indri.

Elfi Indri, ibu Ken Admiral korban penganiayaan anak AKBP AH.

Photo :
  • BS Putra/MEDAN VIVA

Elfi mengatakan, Achiruddin pernah datang ke rumah mereka pada 29 Desember 2022 lalu. Namun bukan perdamaian yang terjadi. Achiruddin malah bikin keributan. Dia mengamuk. Elfi bercerita, saat itu suaminya mengatakan bahwa mereka kaget.

Lantaran anaknya yang baru pulang untuk berlibur dari Inggris dalam kondisi babak belur. Namun mendengar itu Achiruddin, lanjut Elfi seolah tidak terima. Achiruddin merasa tidak terima karena anaknya dimaki-maki.

“Pak Achiruddin emosi, jadinya ribut di rumah saya pak. Dan tidak ada jalan perdamaian lagi. Harusnya Pak Achiruddin jangan marah-marah di rumah saya,” sebut Elfi.

Atas hal itu, keluarga Ken Admiral menyatakan tidak akan berdamai dengan Aditya Hasibuan dan AKBP Achiruddin Hasibuan. Meminta proses hukum tetap berjalan dengan hukum berlaku.

"Maaf perdamaian sudah kami coba, tapi tidak ada titik temunya. Saya minta dan memang anak saya, dipijak-pijak melebihi dari binatang, kami minta proses hukum lancar aja," tutur Indri.

Indri mengungkapkan sejak dilaporkan kasus penganiayaan tersebut, di Polrestabes Medan pada 22 Desember 2022, lalu. Dinilai lambat proses penanganan kasus tersebut dan pihak keluarga mengadu ke Polda Sumut, langsung direspon dengan baik.

"Saya tidak menyangka dan saya bukan orang siapa-siapa, saya tidak bisa bilang lagi Polda. Betul-betul (dilakukan penyidikan), tidak benar orang Polda tidak bekerja. di Polda ini, hanya 15 hari (AH jadi tersangka)," jelas Indri.

Indri mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Sumut, Irjen Pol. RZ Panca Putra Simanjuntak dan jajarannya dengan merespon cepat kasus ini dengan baik. Ia mengatakan selama ini, juga tidak ada intimidasi dari pihak mana pun.

"Tidak (intimidasi) ada, luar biasa tim Polda dan ucapkan terima kasih. Tidak ada damai, biar lah proses hukum yang berjalan," ucap Indri.

Oknum perwira polisi AKBP Achiruddin Hasibuan dan anaknya AH.

Photo :
  • Tangkapan layar Instagram

Indri menjelaskan bahwa anaknya harus kembali kuliah disalah satu universitas di Inggris dengan luka, yang belum sembuh. Karena, harus mengikuti ujian, pasca penganiayaan tersebut.

"Karena mau ujian, dia keluar Kota Medan (Inggris) berobat jalan untuk menyembuhkan luka di kepalanya," jelas Indri.

Akibat penganiayaan tersebut, Ken mengalami gangguan penglihatan dibagian mata dan masih terdapat pembekuan darah di sekujur kepalanya. Karena, pukulan membabi buta dilakukan oleh AH.

Kini, AH sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut dan ditahan di Polda Sumut. Sedangkan, orang tua pelaku, AKBP Achiruddin ikut ditahan di tempat khusus di Bidang Propam Polda Sumut.