Menpora Ingatkan Pemprov Sumut untuk Persiapan Closing Ceremony PON 2024
- Dok Pemprov Sumut
VIVA Medan - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Dito Ariotedjo mengingatkan terkait persiapan dalam kegiatan upacara closing Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut Tahun 2024. Agar dipersiapkan secara matang di event olahraga terbesar di tanah air ini.
Hal itu, diungkapkan Dito dalam rapat kordinasi PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024, di Aula Tengku Rizal Nurdin, di Jalan Jendral Sudirman, Kota Medan, Senin sore, 15 Juli 2024.
“Untuk closing ceremony nantinya agar dikoordinasikan dengan instansi terkait, untuk kesiapan SDM perangkat pertandingan adakan technical delegate, saya juga akan selalu standby, silakan hubungi saya,” sebut Dito.
Untuk itu, Menpora meminta PB PON untuk memperketat koordinasi secara rutin sehingga semua permasalahan bisa terselesaikan dengan cepat. "Saya apresiasi dan terimakasih pada Pj Gubernur Sumut yang baru dilantik tapi langkahnya cepat dan tepat bisa menatakan semua permasalahan persiapan PON ini," ucap Menpora.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Agus Fatoni meminta Bupati/Walikota, khususnya 10 wilayah yang menjadi lokasi pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Sumut melakukan sosialisasi secara massif, mulai dari media sosial hingga ke tingkat desa.
Tak hanya itu, dirinya juga meminta mereka untuk menyiapkan sarana prasana di sekitar venue PON, mulai dari transportasi, telekomunikasi, rumah sakit hiingga kelistrikan.
“Bupati/Walikota ini terlibat, siapkan di daerah masing masing, di dalam SK PB PON Bupati/Walikota juga masuk ke dalam tim, di dalam SK mereka sebagai Ketua PB PON di wilayah masing-masing,” kata Fatoni.
Tidak hanya Bupati/Walikota, Fatoni juga mengharapkan keterlibatan masyarakat dalam menyukseskan PON 2024. Selain itu, dirinya juga meminta para pengurus untuk melakukan finalisasi anggaran di tiap bidang, intensifikasi koordinasi di tiap bidang maupun antar-bidang.
Fatoni menegaskan agar setiap bidang diminta untuk meninjau ulang relevansi tim kerja yang sudah terbentuk. Menurutnya, apabila terdapat anggota yang tidak berfungsi dengan baik maka segera diganti sehingga mampu mempercepat kerja yang barangkali selama ini terhambat.
“Maka sekarang semua harus melakukan kerja cepat dan terukur, kita harus cepat namun sesuai dengan peraturan perundang undangan. PON ini suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kita sebagai bagian dari Sumut, tidak ada pilihan lain selain menyukseskan gelaran spektakuler ini, ini kesempatan langka,” ucap Fatoni.
Selanjutnya, Fatoni juga menyoroti UMKM, khususnya kriya atau kerajinan maupun oleh-oleh khas Sumut yang harus menjadi perhatian. Menurutnya, melalui PON mampu menjadi kesempatan mengenalkan Sumut pada para tamu dari daerah lain.
“Keikutsertaan UMKM juga perlu menjadi perhatian, mulai dari sosialisasi, dipikirkan juga dimana ada stan, manakala seluruh kontingen bisa mengetahui dimana membeli produk produk khas Sumut,” ujar Fatoni.
Sebagai informasi, hingga saat ini secara keseluruhan progress pembangunan atau penyelesaian venue sudah mencapai 80%. Untuk venue yang direhab, saat ini rata-rata sudah selesai sedankan hal-hal lain masih terus dikebut. Fatoni pun menjamin bahwa pelaksanaan PON akan tepat waktu.