Terbentuk 2021, Squash Sumut Andalkan Ganda Campuran Raih Emas PON 2024
- Istimewa/MEDAN VIVA
VIVA Medan - Squash Sumut andalkan nomor ganda campuran yang ditargetkan meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut. Squash Sumut sendiri baru berumur 3 tahun, yang terbentuk pada 2021 lalu.
Ketua Pengprov Persatuan Squash Indonesia (PSI) Sumatra Utara (Sumut), Jimmy Sembiring menjelaskan, mempersiapkan 9 atlet dan tiga pelatih yang tergabung dalam Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON 2024. Rinciannya 7 putra dan 2 putri. Atlet squash Sumut latihan di Medan dan Jakarta.
Adapun atlet squash Sumut yang dipersiapkan ke PON 2024, Eris Setiawan, M Wahyu Hidayah, Agung Setiawan, Jerry GK Sinurat, M Fachrezzy, M Syahrul, Achmad Djibran Anshori, Fadillah Aulia Putri, dan Natalia Natashs. Mereka ditangani pelatih Amansyah, Rusli, dan Nurainun Perangin-angin.
"Lima atlet latihan di Medan, sedangkan empat atlet latihan di Jakarta. Latihan berlangsung 10 sesi dalam seminggu," ujar Jimmy Sembiring didampingi Kabid Binpres Dr Nurkadri MPd dan pelatih Rusli di Posko Publikasi PON XXI/2024 Wilayah Sumut, Kantor Dispora Sumut, Selasa 25 Juli 2023.
Jimmy menambahkan, cabang squash akan mempertandingkan 8 nomor pada PON 2024 mendatang. Dari delapan tersebut, PSI Sumut membidik satu medali emas. Medali emas itu diharapkan dari nomor ganda campuran Eris Setiawan/Fadillah Aulia Putri.
"Eris Setiawan pernah gabung Pelatnas. Begitu juga dengan Fadillah terus menunjukkan grafik meningkat. Mereka dilatih pelatih asal Malaysia di Jakarta," ungkap Jimmy.
Selain itu, untuk mewujudkan misi meraih emas tersebut, PSI Sumut berencana melakukan try out ke Kejurnas dan luar negeri. "Dalam waktu dekat kita akan mengikuti kejurnas setelah itu, kita juga berencana melakukan TC ke Malaysia atau Hongkong," ungkapnya.
Jimmy mengakui salah satu kendala yang dihadapi PSI Sumut dalam mempersiapkan atlet adalah minimnya sarana dan pra sarana. Saat ini Sumut hanya memiliki satu lapangan squash di Cemara Hijau.
"Minimnya sarana membuat kita terpaksa mengirimkan atlet latihan ke Jakarta. Itu juga menyebabkan sampai saat ini PSI Sumut belum memiliki pengurus cabang. Kita masih mengandalkan klub," tambahnya.
Jimny berharap agar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) agar segera membangun lapangan squash di Sumut.
"Karena lapangan itu sangat dibutuhkan. Tanpa ada lapangan, sulit akan melahirkan atlet berprestasi," sebut Jimmy.
Sedangkan Wasping dari KONI Sumut, Novita mengakui, PSI Sumut baru terbentuk tahun 2021 lalu. Setelah dibentuk, pengurus langsung mengirimkan atletnya latihan ke Jakarta.
"Karena keterbatasan sarana, squash berkolaborasi dengan KONI Sumut mengirimkan atlet latihan ke Jakarta. Awalnya dua, sekarang jadi empat. Sarana memang sangat dibutuhkan," ujar Novita.